Nganjuk (Antara Jatim) - Petugas Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, bekerja sama dengan keluarga untuk mencari dua tahanan yang melarikan diri, dan meminta mereka segera menyerahkan jika mengetahui atau kembali ke rumah.
"Kami masih lakukan pencarian. Petugas masih berjaga di rumahnya (rumah tahanan kabur)," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Nganjuk AKP Bambang Sutikno di Nganjuk, Sabtu.
Ia mengatakan polisi juga terus koordinasi dengan keluarga, ataupun rekan dari tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Kelas II B Nganjuk tersebut. Mereka diharapkan juga langsung melapor ataupun membantu menyerahkan keduanya jika ditemukan ke polisi.
Tentang kemungkinan tahanan melarikan diri ke luar kota, AKP Bambang mengatakan sampai saat ini petugas terus berusaha mencari. Pihaknya tidak ingin berangan-angan dan terus berusaha menemukan mereka. Diharapkan, keduanya juga masih berada di wilayah Nganjuk.
Namun, pihaknya akan koordinasi dengan polres di sekitar. Sejumlah fotonya juga sudah disebar ke seluruh unit, terutama di tingkat kepolisian sektor wilayah Nganjuk, demi memudahkan pencarian.
Sebelumnya, dua tahanan Rutan Kelas II B Nganjuk melarikan diri. Keduanya bernama Komariadi (24) dan Kasianto (19), dan merupakan kakak beradik warga Dusun /Desa Jogomerto, Kecamatan Tanjunganom, Kabuapaten Nganjuk. Keduanya sebelumnya ditahan Polsek Warujayeng, karena terlibat kasus penganiayaan dengan korban Eko Prasetya pemuda asal Dusun Gebangayu, Desa Kedungdowo, Kecamatan Nganjuk Kota, dan saat ini sudah dilimpahkan ke Rutan Nganjuk.
Kedua tahanan tersebut diperkirakan kabur dari rutan setelah selesai shalat Jumat di masjid dalam rutan tersebut. Sudah menjadi agenda rutin, bagi penghuni yang muslim, setiap hari Jumat, para nara pidana maupun tahanan diwajibkan melaksanakan shalat di masjid. Setelah shalat selesai, para penghuni rutan tersebut kembali melaksanakan aktivitasnya. Namun, sejak itu, kedua tahanan tersebut tidak kemabli ke ruangannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013