Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga Jakarta (Antara) - Asosiasi Perusahaan Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (Apjati) mengatakan sejak pemberlakuan moratorium TKI ke Timur Tengah dua tahun lalu, penerimaan devisa negara dari sektor tersebut anjlok 70 persen. "Sebelum dilakukan moratorium TKI khususnya ke Timur Tengah, setiap tahun penerimaan devisa dari remitansi TKI mencapai sekitar Rp120 triliun, tetapi sejak pemberlakuan moratorium, devisa anjlok menjadi Rp40 triliun atau turun 70 persen," kata Ketua Umum Apjati Ayub Basalamah dalam dialog bersama Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan sudah saatnya moratorium dicabut, khususnya moratorium TKI ke Timur Tengah seperti Arab Saudi, Kuwait dan Jordania. Sebab kata dia, sumbangan dana remitansi TKI setiap daerah merupakan berkah yang mampu menggerakkan perekonomian daerah. "Sebelum moratorium perbankan daerah setiap hari dibanjiri keluarga TKI yang jumlahnya rata-rata 200-300 orang untuk mengambil kiriman," ujar dia. Dia mencontohkan pada 2011, dana kiriman TKI Lombok mencapai Rp300 miliar per tahun atau Rp29 miliar per bulan. Namun, pascamoratorium Lombok kehilangan miliaran rupiah . "Kondisi tersebut dihadapi semua daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan lainnya," kata dia.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013