Bojonegoro (Antara Jatim) - Sebanyak 2.633 rumah tangga sangat miskin (RTSM) di Bojonegoro, Jatim, yang diusulkan sebagai pengganti penerima bantuan langsung sementara (BLSM) tahap II, masih belum menerima kartu pengendali sosial (KPS).
Kepala Disnakertransos Bojonegoro Adie Witjaksono, Sabtu mengatakan, Kementerian Sosial belum menerbitkan KPS baru disebabkan desa belum menarik KPS yang masih dipegang 2.633 RTSM yang akan diganti.
"Kami sudah meminta desa memberitahu kepada 2.633 RTSM yang diganti, sekaligus menarik KPS yang masih dipegang," ucapnya.
Menurut dia, usaha menarik KPS, sekaligus memberitahu pergantian penerima BLSM dengan pertimbangan pencairan BLSM tahap II segera dimulai, Senin (1/9).
"Bisa saja terjadi konflik, sebab yang masih memegang KPS tetap akan mencairkan BLSM. Dilain pihak penggantinya juga akan mencairkan BLSM tapi tidak bisa," ujarnya.
Di lain pihak, menurut dia, Kementerian Sosial belum menerbitkan 2.633 KPS karena pada waktu pengajuan usulan pergantian tidak dilengkapi dengan KPS milik RTSM yang diganti.
Lebih lanjut ia menjelaskan sebanyak 4.810 RTSM penerima BLSM yang diganti berdasarkan musyawarah desa yang melibatkan perangkat desa, dan badan musyawarah desa (BPD).
"Pertimbangan RTSM penerima diganti, sebab status sosialnya sudah naik tidak miskin lagi, sehingga tidak layak menerima BLSM," jelasnya.
Namun, katanya, pengajuan usulan pergantian RTSM yang sudah dilengkapi dengan KPS sebanyak 2.177 RTSM, sehingga Kementerian Sosial sudah menerbitkan KPS yang baru bagi RTSM pengganti.
Menurut dia, musyawarah desa yang melakukan proses pergantian RTSM penerima BLSM seharusnya menghadirkan RTSM yang diganti dan penggantinya.
"Kalau sudah begini bisa saja RTSM yang diusulkan diganti tidak bersedia menyerahkan KPS, sehingga masih tetap bisa mencairkan BLSM tahap II," tandasnya.
Sesuai jadwal, Kantor Pos akan mulai menyalurkan BLSM tahap kedua kepada 118.354 RTSM yang besarnya RP300 ribu/RTSM, Senin (1/9). Sesuai jadwal penyaluran BLSM rampung 10 September.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013