Surabaya (Antara Jatim) - Laskar Cinta Karsa (LCK) mendesak Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu memecat Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Andry Dewanto Ahmad karena diduga tidak netral dalam Pilkada Jatim 2013.
"Kami harap DKPP bisa menindaklanjutinya karena diduga Ketua KPU Jatim tidak netral dan telah mendukung salah satu pasangan calon gubernur," ujar Koordinator LCK, Ismail Marzuki, kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Ia menegaskan "broadcast" melalui "blackberry messenger" (BBM) yang dilakukan Andry Dewanto tidak bisa ditolelir, meski sudah langsung diralat setengah jam kemudian.
"Yang kami permasalahkan adalah isi 'broadcast' itu karena telah memihak salah satu kandidat, yakni Khofifah-Herman. Kami mendesak DKPP segera menyidang kode etik Ketua KPU Jatim," kata dia.
Seperti diketahui, pesan yang dikirimkan secara bersamaan ke 484 kontak di BBM Andry Dewanto berbunyi, "Saksikan keunggulan cagub PKB Khofifah IP dlm debat kandidat di Metro TV live dr Gramedia Expo malam ini jam 19.00 WIB. Sebarkan..:)".
Dengan menyebarnya "broadcast" pada masa kampanye tersebut, kata Ismail, berarti Andry Dewanto telah memberikan pemahaman pada publik jika dia sudah menjadi juru kampanye salah satu pasangan.
Tidak itu saja, lanjut dia, Andry Dewanto juga diduga telah memalsukan tanda tangan tiga komisioner KPU Jatim lainnya untuk meloloskan Khofifah. Dengan adanya alasan inilah DKPP sudah seharusnya memecat Ketua KPU Jatim, bukan malah membiarkannya seperti sekarang ini.
"Jika dulu ada dugaan anggota KPU Jatim telah tidak netral dengan tidak meloloskan pasangan Khofifah-Herman, DKPP langsung mengambil sikap dan memutuskan memecat sementara tiga anggota KPU Jatim. Tapi kenapa sekarang tidak?," katanya.
Munculnya kasus ini, LCK akan mengajak semua elemen yang mendukung pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa) agar terpilih lagi menjadi Jatim-1 dan mendesak DKPP segera memecat ketua KPU.
"Kami ingin Andry Dewanto dipecat sebelum 29 Agustus atau sebelum pencoblosan," kata Ismail. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
Editor : Edy M Yakub
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013