Madiun (Antara Jatim) - Terduga teroris Khoirul Ikhwan (32) warga Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang ditangkap tim Densus 88 Anti Teror dalam penggerebekan di Bekasi Timur pada Selasa (20/8), sudah lama meninggalkan kampung halamannya.
Perangkat Desa Sidomulyo, Eny Sudarwati, Kamis, mengatakan, pria yang akrab disapa Koko di kampungnya tersebut sudah sejak tahun 2007 meninggalkan Madiun dan tidak diketahui kabarnya, bahkan istri dan kedua anaknya ditinggalkan begitu saja.
"Sudah lama tidak pernah pulang. Katanya bekerja di Jakarta tapi tidak tahu kabarnya. Tiba-tiba ada kabar kalau Koko ditangkap polisi karena tersangkut teroris. Kaget saja mendengarnya," ujar Eny kepada wartawan.
Menurut dia, saat masih lajang, Koko dikenal warga sebagai sosok yang cakep, supel, dan agak bandel. Dalam soal agama juga tidak begitu menonjol meski kedua orangtuanya termasuk sebagai tokoh agama di lingkungannya.
"Masa kecilnya Koko dulu bersekolah di salah satu MI dan dilanjutkan Mts di Wonoasri sini. Kalau, SMU-nya tidak tahu karena ia sempat berpindah-pindah sekolah," kata dia.
Eny juga menjelaskan, rumah keluarga Koko di Desa Sidomulyo tersebut sudah lama kosong. Orangtua Koko, Imam Ahmadin dan Siti Masiatun telah meninggal dunia. Sedangkan kakak-kakaknya tidak menetap di situ.
"Koko itu anak bungsu dari empat bersaudara. Kakaknya yang satu tinggal di Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, satu lagi tinggal tidak jauh dari rumah orang tuanya yang kini sedang sakit, dan satunya lagi tinggal di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. Keluarganya agak tertutup," terang Eny.
Eny menambahkan, warga sekitar menilai Koko banyak berubah setelah merantau ke Jakarta. Selain menjadi alim, ia juga sering memakai jubah dan berjambang sampai panjang. Meski demikian, warga tidak menyangka jika ia terlibat dalam jaringan teroris.
Sejak penangkapan Koko pada Selasa malam lalu, petugas Polres Madiun dan Koramil setempat banyak yang mencari informasinya di kantor desa. Mereka meminta data pribadi Khoirul Ikhwan.
Seperti diketahui, tim Densus 88 Anti Teror berhasil menangkap tiga terduga teroris di Percetakan Andescre, Jalan Mator Hasibuan nomor 12 Bekasi Timur, pada Selasa (20/8), pukul 18.45 WIB. Ketiga teroris tersebut adalah, Khoirul Ikhwan warga Madiun, Andri Wahonno warga Trenggalek, dan Ahmad Irfan warga Tegal.
Bahkan, sesuai penyelidikan polisi, Khoirul Ikhwan diduga kuat terlibat dalam rencana pengeboman di Kedubes Myanmar, Gereja di Solo, dan Polres Cirebon. Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut lebih lanjut. (*)
.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013