Oleh Andi Jauhari dan Edy Sudjatmiko Jakarta (Antara) - Modus penipuan yang dilakukan agen resmi perusahaan otobus (PO) masih terjadi pada arus balik "H+9" Idul Fitri 1434 Hijriah, Minggu (18/8) pada sejumlah penumpang di terminal bus Sragen, Jawa Tengah. Penumpang yang menggunakan jasa PO Trans-Zentrum mengaku ditipu karena biaya tiket maupun nomor tempat duduk tidak sesuai dengan yang telah dipesan dan dibayar kepada agen resmi perusahaan itu di terminal Sragen. "Kami memesan melalui agen resmi PO Zentrum di Terminal Sragen tiga hari sebelum berangkat untuk kelas ekesekutif senilai Rp320 ribu per penumpang, namun saat di Terminal Gemolong dinaikkan kelas lain yang tidak sesuai," kata Ny Yani, yang menggunakan jasa PO itu bersama anak dan suaminya dengan tujuan Sragen-Bogor. Penumpang lainnya, Asih yang juga membeli di agen resmi Terminal Sragen pun juga menjadi korban. "Saya membeli tiket eksekutif senilai Rp310 ribu dari Sragen menuju Jakarta, ternyata sampai di Terminal Gemolong bus yang disediakan berbeda, tempat duduk pun dengan semaunya dipindahkan ke kursi paling belakang," ungkap perempuan penumpang tujuan Jakarta itu. Korban lainnya menimpa seorang ibu muda Ny Partini, yang naik dari Sragen dengan adik lelaki dan dua anaknya yang masih balita. "Saya membayar Rp310 ribu per tiket untuk tujuan Jakarta. Saat membeli diyakinkan agen bahwa kami akan naik sesuai pesanan, yakni kelas eksekutif karena untuk kenyamanan kami balik ke Jakarta, eh...malah mendapat perlakukan mengecewakan dengan berbagai dalih," ucapnya. Atas perlakukan pelayanan semacam itu, penumpang tersebut pada pukul 15.00-an WIB lalu melakukan protes dan komplain kepada perwakilan PO Zentrum di Terminal Gemolong. Protes itu semula ditanggapi dengan dalih bus rusak, terjebak macet, dan baru ada pengganti pada pukul 21.00 WIB. Perwakilan PO itu kemudian memberikan tawaran mengembalikan uang senilai Rp40 ribu, namun dengan fasilitas bus yang tidak sesuai, sehingga beberapa penumpang terpaksa menerima karena pertimbangan tidak ada pilihan lain karena dikejar waktu. Namun, Ny Partini memilih agar PO itu mengembalikan biaya tiketnya secara penuh dan memilih tidak melanjutkan perjalanan, dan menyatakan kapok memilih jasa perusahaan itu. Ia sempat menghubungi nomor kontak agen resmi di terminal Sragen melalui nomor yang tertera di tiket, yakni 0823-22478008 dan 0813-329167222. "Mereka sempat mengangkat telepon, lalu kemudian segera mematikan setelah kita komplain, dan itu menunjukkan mereka tidak bertanggung jawab, padahal kita sudah membayar lebih tinggi dari harga normal yang biasanya di kisaran Rp90 ribu hingga Rp150 ribu saja," ujarnya. Sementara itu, SMS "hotline" PO Zentrum TZ-72 dengan nomor K-1668-EZ yang stikernya tertera di kaca bus, yang menulis mereka menerima kritik dan saran di dua nomor, satu di antaranya 0858-79996277, pada pukul 14.35 WIB menjawab singkat "Karepe..." (dalam Bahasa Jawa, yang artinya "maunya"? saat diminta komplain mengenai masalah penipuan itu, yang berakibat sempat menelantarkan penumpang karena 30 menit belum ada kejelasan penanganan. Respons Kemenhub Ketika Antara mengkonfirmasikan kasus tersebut kepada sejumlah pejabat Kementerian Perhubungan, yang selama arus mudik dan balik Lebaran membuka Posko pengaduan, memberikan respons positif. "Segera saya minta Kasubdit Angkutan untuk 'action'," kata Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Sugiharjo melalui pesan singkat. Sedangkan Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, melalui pesan singkat meminta peristiwa semacam itu dilaporkan lengkap kronologisnya, termasuk nomor kendaraan, tanggal kejadian, pengirim jelas dengan identitas dilampirkan untuk tindak lanjut penanganan. Sementara itu, Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S Ervan, mengutip Dirjen Perhubungan Darat menyatakan untuk masalah penelantaran akan dikoordinasikan dengan Sragen. "Untuk tindakan akan diidentifikasi dahulu," katanya. Direktur Lalu Lintas Angkutan Jalan Sugiharjo menambahkan bahwa berdasarkan penelusuran pihaknya diperoleh informasi bahwa sesusai arahan, pimpinan Zentrum sudah melakukan cek lapangan dan langsung memberikan layanan, serta menyatakan tidak ada penumpang yang ditelantarkan di Gemolong, dan secara umum sudah diselesaikan perusahaan. "Langkah tindak lanjut yang bersangkutan kami panggil menghadap minggu ini untuk klarifikasi dan pembinaan," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013