Oleh Budi Setiawanto Jakarta (Antara) - Pemerintah Indonesia mencabut kebijakan pemberian "visa on arrival" bagi warga negara Iran yang datang ke Indonesia untuk mencegah para pencari suaka yang hendak menuju Australia. Sekretariat Kabinet melalui situs resmi "setkab.go.id" di Jakarta, Kamis, menginformasikan keputusan pencabutan "visa on arrival" itu. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene menuturkan bahwa keputusan itu diambil setlah melalui evaluasi sekian lama. "Kami perhatikan dalam kasus ini, ada indikasi kuat bahwa 'visa on arrival' sering disalahgunakan. Itu terbukti dari warga negara tertentu yang masuk ke Indonesia dengan jumlah yang ke luar itu berbeda cukup jauh," ungkap Tene. Oleh sebab itu, menurut Tene, pemerintah Indonesia akhirnya menarik kembali kebijakan pemberian "visa on arrival" bagi warga Iran, meskipun tujuan awal diberikan visa itu sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mendukung promosi pariwisata dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Keputusan pencabutan kebijakan pemberian "visa on arrival" itu sudah diinformasikan kepada Kedutaan Besar Iran yang ada di Jakarta untuk kemudian disosialisasikan kepada warganya. Tene menjelaskan tidak semua negara mendapat fasilitas "visa on arrival", dan negara-negara yang menerima fasilitas itu pun selalu dievaluasi pelaksanaannya dari waktu ke waktu. Disebutkan, imigran Iran di Indonesia sering membawa masalah karena tidak jarang mereka menjadikan Indonesia sebagai tempat transit untuk bisa mencapai Australia. Pada Selasa (30/7) lalu, misalnya, 60 imigran asal Iran yang selama dua hari terapung-apung di tengah laut Selatan Nusakambangan, Cilacap, akibat kapal kayu yang mengangkutnya mengalami bocor dan tenggelam, telah dievakuasi dari kapal MV Chemtrass Rugen berbendera Liberia yang menolongnya. Kapal kayu yang mengangkut 60 imigran Iran itu belayar dari muara sungai Desa Jampang Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (27/7) petang, dengan nakhoda kapal Ambo (70) dan anak buah kapal (ABK) Iden Irianto dengan tujuan Australia. Namun, ketika kapal tersebut baru menempuh 55 mil dari daratan atau tepatnya pada posisi 45.05 Lintang Selatan (LS) dan 106.07.01 derajat bujur timur (BT), kapal tersebut mengalami kebocoran. Ketika kapal pengangkut imigran itu nyaris tenggelam melintas kapal MV Chemtrass Rugen berbendera Liberia yang menolongnya sehingga para imigran tersebut diberhasil diselamatkan bersama awak kapalnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013