Banyuwangi (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan kepada nelayan di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebesar Rp2,8 miliar. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo di sela-sela acara safari Ramadhan dan buka bersama ratusan nelayan di pendapa kabupaten setempat, Jumat sore. Menurut Sharif, Banyuwangi dipilih sebagai lokasi safari Ramadhan karena kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu merupakan kabupaten yang memiliki unit pengolahan ikan terbesar di Jawa Timur yang jumlahnya mencapai 309 unit pada tahun 2012. "Produksi perikanan di Banyuwangi lebih besar dari pada Bagan Siapi-siapi dan Banyuwangi adalah eksportir ikan terbesar setelah Sulawesi," tuturnya. Tahun 2012 ini, produksi ikan di Bumi Blambangan tersebut mencapai 66 ribu ton per tahun dan meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 57 ribu ton per tahun. "Silaturahmi saya ke sini sangat penting karena bisa mengadopsi keluhan nelayan yang notabene di Banyuwangi jumlahnya cukup antara lain tentang kebutuhan akan peralatan perikanan tangkap dan budidaya," tuturnya. Ia menghimbau kepada seluruh pengusaha perikanan di Banyuwangi agar menerapkan konsep "blue economy" yakni memproduksi ikan dengan tetap memperhatikan faktor lingkungan. "Produksi ikan yang masif harus diiringi dengan pengelolaan limbah yang berbasis lingkungan," ucapnya. Selain memberikan bantuan senilai Rp2,8 miliar kepada kelompok nelayan pengembangan Usaha Mina Pedesaan Budidaya dan Perikanan Tangkap, KKP juga memberikan bantuan benih lele sebanyak 20 ribu ekor, benih gurame sebanyak 2 ribu ekor, Induk Vanname Nusantara sebanyak 200 pasang dan benur Vanname sebanyak 400 ekor. Menteri Kelautan dan Perikanan juga menyerahkan sertifikat tanah kepada nelayan sebanyak 200 bidang tanah, kartu nelayan sebanyak 1.021 kartu, penyerahan peralatan sistem rantai dingin senilai Rp30 juta, tenda pemasaran sebanyak empat unit dengan nilai Rp18 juta dan bantuan paket penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan senilai Rp498 juta. Sebelum berbuka bersama nelayan, Sharif mengunjungi pabrik pengalengan ikan di Kecamatan Muncar milik PT Pasific Harvest yang memproduksi ikan kaleng jenis lemuru pilihan, yang terkenal dengan merk "ABC" dan "GAGA". Sedikitnya terdapat 14 perusahaan pelelangan ikan di Banyuwangi yang produksinya rata-rata 27 ton per bulan, sedangkan untuk penepungan ikan, per bulan bisa menghasilkan 200 ton dan "coldstorage" sekitar 24 – 40 ton.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013