Gresik (Antara Jatim) - Kepala Polres Gresik AKBP Achmad Ibrahim siap menyikapi pengaduan korban salah tangkap yang melaporkan dirinya ke Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Mabes Polri. "Saya siap dipanggil untuk klarifikasi, dan ini merupakan hal biasa. Oleh karena itu saya tetap menanggapi masalah ini dengan positif saja," kata Achmad Ibrahim di Gresik, Jatim, Kamis. Dikatakannya, untuk menangkap seseorang yang bersalah ada mekanisme atau aturan dalam kepolisian, dan aturan itu sudah dilakukan oleh jajaran Polres Gresik ketika menangkap tersangka bernama Jamal Abdullah (17). "Sehingga, saya sangat yakin tidak ada yang salah dilakukan oleh Kasatserse Gresik ketika menangkap tersangka tersebut," ucapnya. Sebelumnya, keluarga Jamal Abdullah (17) berencana melaporkan Kapolres Gresik AKBP Achmad Ibrahim ke Divpropam Mabes Polri atas tuduhan kriminalisasi dan salah tangkap yang dilakukan anggota Polres Gresik pada 24 Juni 2013. Ketua Presidium "Indonesia Police Watch" (IPW) Neta S Pane melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (22/7) mengatakan, pihaknya akan mendampingi korban yang diduga salah tangkap ke Divpropam Mabes Polri. Neta menuturkan, Polres Gresik melanggar Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana. Sebab, Jamal tidak terlibat proses hukum, justru Jamal menjadi korban karena membela diri dari serangan enam pelaku yang menyerang rumahnya. Sementara itu, kronologis kejadiannya berawal ketika Jamal Abdullah mendapatkan serangan dari enam pelaku saat berada di rumahnya di Desa Sumurber, Kecamatan Paneng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada 24 Juni 2013. Bahkan, para penyerang berusaha masuk ke rumah dan merusak motor kemudian melempari rumah keluarga Jamal. Dan melihat hal itu, Jamal berusaha membela diri dengan memukul salah satu penyerang, Abdul Karim. Akibatnya, Abdul Karim melaporkan Jamal ke Polres Gresik kemudian menahan Jamal. Sedangkan laporan keluarga Jamal terkait dugaan pengrusakan rumah tidak ditindaklanjuti.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013