Surabaya (Antara Jatim) - Panitia Lomba Menulis Cerita Remaja (LMCR) 2013 mengundang para cerpenis di Tanah Air untuk berkompetisi dalam ajang tahunan tersebut.
"LMCR dibuka 1 April 2013, ditutup 25 September 2013. Nama-nama yang karyanya terpilih sebagai pemenang diumumkan 26 Oktober 2013. Info lerngkap pengumuman LMCR 2013 dapat diakses di www.rayakultura.net," kata Ketua Pelaksana LMCR Rohto Mentholatum Golden Award 2013 Naning Pranoto di Surabaya, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa kompetisi ini tidak hanya diperuntukkan bagi penulis cerpen yang tinggal di Indonesia, tapi juga yang berada di luar negeri.
"Tahun ini LMCR memasuki tahun ketujuh dan dari tahun ke tahun peserta dari luar negeri juga bertambah banyak," kata dosen penulisan kreatif di sejumlah perguruan tinggi di Jakarta ini.
Penulis novel dan sejumlah buku tuntunan menulis fiksi kreatif ini menjelaskan bahwa tahun ini panitia LMCR menambah jumlah pemenang dan ada penobatan pemenang baru, yaitu Cerpen Liris dan Puitis," katanya.
Penulis yang juga piawai bermain teater ini mengemukakan bahwa untuk penobatan pemenang baru tersebut dikhususkan untuk kategori B, yakni pelajar tingkat SLTA dan kategori C, yakni mahasiswa, guru atau dosen dan masyarakat umum.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kata dia, LMCR dibagi dalam tiga kategori, yaknu A (pelajar SLTP), B (pelajar SLTA) dan C (mahasiswa, guru atau dosen dan umum) dengan hadiah total Rp92 Juta.
"Pemenang Utama mendapat Rohto-Mentholatum Golden Award dan pemenang lainnya yang jumlahnya ratusan akan memperoleh piagam Rohto-Metholatum," kata Naning.
Menurut dia, udewan juri akan menilai karya berdasarkan gaya bahasa, plot, struktur cerita, originalitas dan inovasi gaya penulisan.
"Sesuai dengan visi dan misi LMCR, dari lomba ini diharapkan akan berlahiran sastrawan dan sastrawati unggul serta menyemai bibit-bibit penulis berkualitas di negeri ini. Karya mereka tidak hanya eksis di negeri sendiri tapi juga di mancanegara," katanya.
Dengan demikian, katanya, LMCR yang dilaksanakan oleh Rayakultura ini mampu menjadi salah satu pilar kokohnya eksistensi sastra dan bahasa Indonesia secara lokal maupun global. Apalagi saat ini, pemerintah mencanangkan internasionalisasi Bahasa Indonesia. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013