Ponorogo (Antara Jatim) - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ponorogo, Jawa Timur, mengarahkan penyelidikan kasus pembunuhan Rista Fransisca (17), siswi SMKN 1 Ponorogo yang belakangan diketahui hamil, ke sejumlah teman kencan korban. "Ada beberapa teman korban yang memiliki hubungan khusus, sementara penyelidikan kami fokuskan ke sana sambil menunggu hasil test DNA," kata Kasat Reskrim Polres Ponorogo, AKP Misrun, Jumat. Diakuinya, penelusuran identitas dan keberadaan beberapa pemuda yang diyakini memiliki hubungan dekat dengan korban Rista Fransisca sedikit mengalami kesulitan. Hal itu dikarenakan semasa hidupnya Rista cenderung tertutup, baik pada keluarga maupun teman-temannya. Polisi telah mengantongi sejumlah nama dari informasi saksi-saksi serta data kontak pertemanan di blackberry massenger (bbm) maupun akun facebook, namun sebagian identitas tidak lengkap dan menggunakan nama samaran. "Ini yang membuat penyelidikan menjadi lebih rumit karena korban memiliki lebih dari satu teman dekat dan identitasnya tidak semua valid," ujarnya. Informasi sumber internal penyidik, pelaku pembunuhan terhadap anak keluarga TKI (pasangan Saptoni dan Siti Fatimah), asal Desa Kauman, Kecamatan Kauman itu menggunakan pola terpisah. Ada pelaku yang bertugas menjemput korban di depan warnet sekitar 500 meter dari rumah korban. Pelaku yang bertugas menjemput itu menggunakan motor "metik" warna putih. Setelah dijemput, korban diturunkan di sebuah warung es degan di Desa Maron. Di tempat itu, sudah menunggu lebih dari seorang pemuda menggunakan motor Honda GL max. "Ada saksi yang melihat di warung itu terdapat tiga pria, dua remaja dan satu dewasa, sedang motor metic warna putih sudah tidak ada," kata penyidik tersebut. Saptoni, ayah korban di hadapan penyidik mengaku mencurigai dua teman anaknya yang sering menjemput ke rumah mereka di Desa Kauman. Kedua pemuda tersebut berasal dari Kecamatan Mlilir, Kabupaten Madiun dan Sampung. Kepada penyidik, Saptoni mengakui sering memarahi anaknya karena pulang malam, namun dua pemuda itu saat mengantar pulang selalu berdalih hanya kangen kepada anaknya karena seharian tidak bertemu. "Semua keterangan saksi-saksi itu masih akan kami kumpulkan, kami pelajari untuk mencari siapa pelaku pembunuhan sebenarnya," ucap Misrun. Misrun juga menyatakan pihaknya tak akan berhenti melakukan penyidikan sebelum terungkap siapa pembunuh Siswi kelas XII SMKN I Ponorogo tersebut. Rista ditemukan tewas mengenaskan pada Jumat (12/7) malam oleh seorang pengendara di selokan jalan raya Ponorogo-Solo, Desa Maron, Kecamatan Kauman. Korban diduga tewas akibat luka tusukan yang ada di tubuhnya. Hasil visum di RSUD dr Hardjono, Ponorogo, menyebutkan terdapat tujuh luka tusukan di bagian perut hingga leher korban. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013