Gresik, (Antara Jatim) - Permintaan songkok atau peci lukis dari Kabupaten Gresik, meningkat dari biasanya 100 kodi/bulan, kini pada bulan Ramadhan pesanannya mencapai 500 kodi/bulan. Salah satu pengrajin songkok lukis di Jalan Sindujoyo, Kelurahan Kroman, Yazid, Kamis mengatakan, permintaan paling tinggi berasal dari kota-kota besar di wilayah Jawa Timur, seperti Surabaya dan Malang. Sedangkan permintaan paling jauh berasal dari negara tetangga sepeti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam, sehingga songkok harus dikirim menggunakan kapal laut. "Kalau diambil rata-rata bisa meningkat 400 persen, sedangkan paling minim meningkat 90 persen, hal ini jika dibandingkan dengan hari biasa atau sebelum masuk bulan Ramadhan," katanya. Yazid mengaku, pada bulan biasa pihaknya hanya mengerjakan songkok lukis sebanyak 100 kodi dengan jumlah satuan mencapai 20 songkok, namun memasuki bulan Ramdhan pesanan mencapai 500 kodi atau mencapai sepuluh ribu songkok. "Mayoritas songkok yang kita kerjakan saat ini adalah untuk anak-anak, dan pesanan itu juga datang dari sejumlah sekolah islam di beberapa wilayah," katanya. Dikatakannya, meningkatnya pesanan songkok lukis tahun ini terkait pula dengan datangnya tahun ajaran baru, sehingga sejumlah instansi pendidikan juga banyak melakukan pesanan songkok lukis untuk murid barunya. Sementara pengrajin lain, Ahmad Sujai mengatakan, model songkok lukis saat ini tidak hanya didominasi dari Gresik, karena semakin ketatnya persaingan antar pembuat songkok lukis di beberapa daerah. Dikatakan Sujai, meningkatnya permintaan biasanya akan terus berlangsung hingga tiga bulan mendatang, tepatnya pada Hari Raya Idul Adha. "Setelah itu, permintaan akan kembali normal sekitar 100 kodi/bulan," katanya. Sujai mengaku, dalam mengerjakan permintaan songkok lukis yang meningkat, pihaknya dibantu dengan sejumlah saudaranya, dan mengerjakan siang dan malam. "Kami terpaksa lembur atau mengerjakan siang dan malam untuk mengerjakan target permintaan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013