Surabaya (Antara Jatim) - PT Pelabuhan Indonesia/Pelindo III (Persero) menyiapkan 13 terminal di wilayah kerjanya untuk memperlancar arus mudik Lebaran 1434 Hijriah, utamanya bagi pengguna jasa transportasi laut. Kepala Humas PT Pelindo III (Persero), Edi Priyanto, menjelaskan, terminal tersebut di antaranyaTerminal Penumpang Sementara (eks. Gudang 100) seluas 4.500 meter persegi dan Terminal Penumpang Roro 2.573 meter persegi di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang berkapasitas penumpang sebanyak 3.000 orang. "Terminal Penumpang Tanjung Emas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang (Jateng) yang berkapasitas 2.500 orang, Terminal Penumpang Bandarmasih di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin (Kalsel), Terminal Penumpang Jana Segara Sanggraha di Pelabuhan Benoa (Bali)," katanya, di Surabaya, Kamis. Selain itu, kata dia, ada pula Terminal Penumpang Helong dan Sasando dengan luasan 750 meter persegi di Pelabuhan Tenau Kupang (NTT) dan kapasitas penumpang sebanyak 600 orang. "Bahkan, Terminal Penumpang Tanjung Wangi di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi (Jatim) dan Terminal Penumpang Gresik di Pelabuhan Gresik (Jatim)," ulasnya. Di sisi lain, tambah dia, ada juga Terminal Penumpang Sampit di Pelabuhan Sampit (Kalteng) dan Terminal Penumpang Kumai di Pelabuhan Panglima Utar Kumai (Kalteng) yang siap melayani kebutuhan mudik sejumlah masyarakat pada Lebaran mendatang. "Kemudian, Terminal Penumpang Lembar di Pelabuhan Lembar (NTB), Terminal Penumpang Batulicin dengan luasan 3.680 meter persegi di Pelabuhan Kotabaru (Kalsel), Terminal Penumpang Maumere di NTT, dan Terminal Penumpang Bima di NTB," katanya. Ia memprediksi, arus mudik kapal laut pada Lebaran mendatang mulai terjadi pada H-15 hingga H+15. Kondisi tersebut berbedadengan silkus arus mudik melalui angkutan darat yang diperkirakan terjadi pada H-7 hingga H+7 Lebaran. "Meski demikian, arus penumpang Lebaran di jalur kapal laut yang melalui terminal keberangkatan dan kedatangan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya cenderung menurun," katanya. Situasi itu, sebut dia, dikarenakan masyarakat telah dihadapkan pada alternatif penggunaan maskapai sebagai sarana angkutan mudiknya. Oleh karena itu pihaknya mengacu pada kondisi penumpang mudik Lebaran tahun lalu yang lebih banyak menggunakan transportasi udara. "Tahun lalu arus mudik Lebaran pada H-15 hingga H+15 sedangkan tahun 2011, arus penumpang pada periode 2012 itu mengalami penurunan jumlah hingga mencapai 19 persen," katanya. Untuk tahun ini, yakin dia, arus mudik Lebaran 1434 Hijriah stagnan atau hampir sama dengan tahun sebelumnya. Jika ada kenaikan maka pertumbuhan arus mudik pada tahun ini tidak lebih dari satu digit. Apalagi, beberapa tahun terakhir ini frekuensi dan jalur penerbangan antarpulau dan antarkota semakin marak. "Praktis, moda transportasi udara menjadi primadona pilihan mudik dan balik Lebaran. Kalau secara angka, tahun lalu jumlah pemudik kapal laut yang melalui Pelabuhan Tanjung Perak hanya 131.835 penumpang dan tahun 2011 mencapai 163.480 penumpang," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013