Oleh Budi Setiawanto Bogor (Antara) - Pemerintah mengimbau setiap tenaga kerja Indonesia (TKI) untuk berbusana batik saat penempatan ke luar negeri guna menunjukkan citra dan kebanggaan bangsa. "Batik telah diakui dunia sebagai warisan budaya bangsa dari Indonesia. Itu sangat membanggakan dan merupakan kehormatan bagi Indonesia," kata Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat di Tangerang, Banten, Minggu. Ia menyampaikan hal itu dalam rangkaian Safari Ramadhan VI Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) di Pulau Jawa yang diagendakan tanggal 13-25 Juli 2013. Saat bertatap muka dengan ratusan TKI yang siap diberangkatkan oleh Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) PT Wahana Karya Suplaindo ke Singapura, Taiwan, dan Hong Kong, Jumhur sekaligus mencanangkan batik sebagai pakaian resmi TKI yang berangkat ke luar negeri bukan lagi kaus berkerah bertuliskan nama PPTKIS yang menempatkan TKI ke luar negeri. Menurut Jumhur, batik merupakan warisan dunia yang harus didukung oleh seluruh masyarakat termasuk dari kalangan PPTKIS. Ia menyebutkan tiap bulan ada 40-50 ribu TKI yang ditempatkan ke seluruh dunia, baik yang dilakukan oleh PPTKIS, TKI mandiri, atau pemerintah. "Tentu akan sangat mendukung promosi batik ke mancanegara. TKI rapih dengan memakai batik, menjadi duta budaya terbaik," katanya disambut tepuk tangan hadirin. Direktur PT Wahana Karya Suplaindo Lili Njingmi juga merencanakan akan memberikan pakaian batik kepada TKI yang akan diberangkatkan. "Kami pernah memberikan batik kepada TKI tahun 1996," katanya. Sedangkan pimpinan PT Tenriawaru Indah Abadi Dina Carol Usman secara terpisah siap melaksanakan imbauan Kepala BNP2TKI. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013