Lumajang (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat sebanyak 19 rumah rusak di Desa Taman Ayu, Kecamatan Pronojiwo, akibat tanah longsor di daerah setempat. "Kami sudah melakukan pendataan terhadap korban longsor di Desa Taman Ayu yakni tiga rumah rusak berat, 16 rumah rusak ringan, dan satu warung rusak berat," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Rochani, Rabu. Hujan deras yang mengguyur sejak pagi hingga malam hari menyebabkan kawasan lereng Gunung Semeru di Desa Taman Ayu longsor, Selasa (9/7). "Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa dalam kejadian bencana itu karena warga segera menyelamatkan diri saat longsor menimpa rumah mereka," tuturnya. Tiga rumah warga yang rusak berat, lanjut dia, tidak bisa dihuni lagi, sehingga mereka mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang berada di desa setempat, sedangkan rumah yang rusak ringan sudah diperbaiki sementara. "BPBD, tim SAR, TNI, Polri bersama masyarakat bergotong royong membersihkan sisa longsor yang berada di jalan dan rumah warga," katanya. Rochani menjelaskan, pihaknya sedang melakukan pendataan kerusakan rumah korban longsor secara detail, sehingga belum bisa memastikan berapa kerugian akibat tanah longsor di Kecamatan Pronojiwo itu. "Selain di Pronojiwo, tanah longsor juga terjadi di kawasan Piket Nol yang menghubungkan jalur selatan Lumajang-Malang. Saya minta warga yang melewati jalan tersebut harus ekstra hati-hati, agar tidak terjebak longsor," paparnya. Ia mengimbau warga yang berada di kawasan lereng pegunungan dan perbukitan waspada terhadap ancaman bencana tanah longsor, apabila hujan deras mengguyur kawasan setempat selama beberapa jam. "Saya juga mengimbau warga yang berada di bantaran sungai yang dilalui oleh lahar dingin Semeru meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan masih cukup tinggi di Lumajang," ujarnya. Data di BPBD mencatat sedikitnya lima dari 21 kecamatan di Lumajang rawan terhadap bencana alam berupa tanah longsor yakni Kecamatan Senduro, Gucialit, Pronojiwo, Candipuro, dan Tempusari.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013