Pacitan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur memberlakukan status siaga bencana menyusul terjadinya serangkaian peristiwa banjir dan tanah longsor yang melanda kawasan tersebut dalam dua hari terakhir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Mulyono, Jumat mengungkapkan, saat ini personel tim reaksi cepat (TRC) bersama Dinas Bina Marga dan Pengairan dan beberapa instansi terkait telah bersiaga di lokasi-lokasi bencana alam.
"Kami juga telah mendirikan posko di Desa Jeruk. Selain mobilisasi personil, kami juga telah mengupayakan pergeseran peralatan berat untuk mempercepat proses evakuasi material longsoran agar dampak bencana tidak terlalu lama dirasakan dan menganggu aktivitas warga," kata Mulyono.
Mengantisipasi longsor maupun banjir susulan, Mulyono mengimbau warga yang bermukim di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan.
Tidak sekedar melakukan persuasi melalui perangkat desa dan jajara muspika, tim reaksi cepat BPBD juga melakukan inventarisasi rumah-rumah penduduk yang berada di dekat tebing rawan longsor.
Relawan BPBD di lapangan dibantu perangkat dan muspika selanjutnya melakukan upaya persuasi kepada masyarakat di daerah rawan longsor untuk mengungsi, atau setidaknya tidak menggunakan bagian rumah yang dekat dengan tebing untuk tidur atau beraktivitas.
"Saya berharap agar masyarakat yang tinggal dekat tebing tidak menggunakan kamar di dekatnya, agar terhindar dari bencana, karena keselamatan jiwa itu menjadi prioritas," tandasnya.
Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Pacitan sejak Kamis (20/6) hingga Jumat sore.
Menurut data BPBD, sedikitnya ada 20 titik longsor terdeteksi di dua kecamatan wilayah Pacitan bagian utara, yakni di Kecamatan Bandar dan Nawangan.
Selain tanah longsor, tingginya curah hujan juga memicu genangan air yang merendam lebih dari 30 hektare tanaman padi di kawasan Desa Jeruk, Kecamatan Bandar.
Banjir bahkan dilaporkan merusak sebuah dam sehingga berpotensi meningkatkan potensi luapan air ke pemukiman penduduk.
"Dari data Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan luas lahan yang terendam banjir lebih dari 30 hektare," terangnya.
Dari data sementara pemerintah Kecamatan Bandar, sedikitnya ada 31 rumah warga yang rusak diterjang longsor, Kamis (20/6).
Selain merusak rumah, dua sarana penyeberangan yang menghubungkan Kecamatan Bandar dengan Kecamatan Nawangan juga terputus akibat diterjang banjir.
Mulyono yang juga menjabat sebagai Sekda Pacitan menegaskan, selain menggunakan dana tanggap darurat bencana dari BNPB pusat, biaya penanggulangan bencana maupun pemberian bantuan kepada korban akan diambil dari pos tak terduga yang telah teralokasi dalam APBD 2013.
"Pemkab telah menyiapkan dana sebesar Rp2,2 miliar pada pos tak terduga," jelasnya.( *)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013