Surabaya (Antara Jatim) - PT PAL Indonesia (Persero) bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mempelajari teknologi pembuatan kapal selam ke Korea Selatan yang rencananya akan diberangkatkan sebanyak 206 orang terbagi dalam beberapa bagian, mulai bidang produksi, desain, hingga "engineering". "Pemberangkatan ini hanya untuk belajar dan melihat proses pembangunan dua kapal selam yang sudah dipesan Indonesia. Sebagai 'progress' awal, kami segera mengirimkan tenaga ahli dari PT PAL, dan sekarang sedang proses pengurusan adminstrasi," ujar Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin, di sela-sela penandatanganan kerja sama di Gedung Rektorat ITS Surabaya, Jumat. Pada tahap awal, pihaknya akan mengirim delapan orang untuk spesialisasi desain. Sedangkan, mengenai metode pembelajaran teknologi kapal selam, tim Indonesia dari PT PAL hanya melihat dan belajar, namun tidak diperkenankan hal yang lain. Ia mengatakan, PT PAL akan mengirimkan tenaga ahli yang berusia relatif muda, maksimal 30 tahun serta memiliki kemampuan cukup baik. Pihaknya berharap, pembelajaran ini benar-benar maksimal dan ilmu yang diperolehnya bisa dikembangkan di Indonesia. Firmansyah mengakui, meski PT PAL sudah ada perjanjian kerja sama teknologi antarpemerintah, namun tidak sepenuhnya teknologi itu dibuka secara transparan oleh Korea Selatan. Sementara itu, dipilihnya ITS sebagai mitra kerja tidak lepas dari sumber daya manusia, laboratorium, dan pengembangan teknologi yang sudah komplit. Harapannya, pegawai PT PAL Indonesia yang dikirim ke DSME Daewoo bisa dikembangkan di ITS. Rektor ITS, Rektor ITS Prof Dr Ir Tri Yogi Yuwono, DEA menyatakan komitmennya membantu pembuatan teknologi kapal selam di dalam negeri. Apalagi pihaknya memiliki beberapa engineer yang bisa dilibatan dan tidak hanya dari teknologi perkapalan. "Semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan pengembangan kapal selam ini akan dilibatkan. Sebut saja fisika, desain, kelautan, perkapalan hingga arsitek. Demikian juga dengan laboratorium yang dimiliki ITS, bisa dijadikan studi pengembangan, sebelum diimplementasikan ke galangan milik PT PAL Indonesia," katanya. Pihaknya menjelaskan, sebagai perguruan tinggi milik pemerintah, ITS siap mendukung program pemerintah, yakni harus mampu membangun sendiri kapal selam. Sedangkan, Pusat Kerja Sama dan Promosi IPTEKS-ITS Surabaya Saut Gurning menjelaskan, penandatanganan kerja sama ini merupakan perpanjangan kesepahaman kedua pihak dalam lima tahun ke depan, salah satunya untuk memperkuat modernisasi armada kapal perang dan kapal selam nasional. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013