Bangkalan (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Syafullah Yusuf mengharapkan agar Menteri Agama melobi Pemerintah Arab Saudi terkait kebijakan pengurangan kuota haji 20 persen. "Kami berharap Menteri Agama bisa melobi dan meyakinkan pemerintah Arab Saudi, untuk tidak mengurangi kuota haji asal Indonesia, karena apabila terjadi maka rentetannya akan panjang nantinya," kata Syaifullah Yusuf di Bangkalan, Rabu. Wagub mengemukakan hal ini menanggapi kebijakan pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota 20 calon haji bagi semua negara pada musim haji tahun ini. Ia mengatakan, kalaupun terpaksa ada pengurangan, diharapkan jumlahnya tidak terlalu banyak. Karena akan berdampak sosial nantinya. Memang, kata Gus Ipul sapaan karib Wagub Jatim itu, ke depan rumusan kuota haji yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi hanya 1 persen dari jumlah penduduk. Namun ia berharap, kebijakan itu bisa diubah atau dikecualikan untuk jamaah asal Indonesia, karena moyoritas warga Indonesia adalah muslim. Gus Ipul menjelaskan, seharusnya pemerintah Arab Saudi memberi porsi lebih banyak kepada Jamaah asal Indonesia, dibanding negara lain. Mengingat banyaknya penduduk Indonesia yang beragama Islam. "Kami di Pemprov juga belum mengetahui secara pasti berapa jumlah calon haji yang akan gagal berangkat, karena kebijakan pengurangan kuota ini, dan masih menunggu ketentuan tertulis dari Menteri Agama. Harapan kami, Menag bisa melobi, sehingga calhaj yang gagal berangkat tidak terlalu banyak, kalau bisa tetap pada jumlah semula," katanya berharap. Sebelumnya Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan, Abdul Hamid memperkirakan sebagian calon haji akan gagal berangkat, karena adanya pengurangan jatah kuota haji dari pemerintah Arab Saudi. Ia menjelaskan, di Bangkalan jumlah calon haji yang akan berangkat menunaikan abadah haji sebanyak 859 orang. Jika terjadi pengurangan kuota haji sebesar 20 persen, menurut Hamid, itu berarti ada sekitar 170 calon haji yang harus rela berangkat tahun depan. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013