Oleh I Gusti Ketut Agung Wijaya Denpasar (Antara) - Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesia Tours and Travel/Asita) berencana tak menaikkan tarif perjalanan wisata pada saat harga bahan bakar minyak bersubsidi naik. "Kami tidak bisa menaikkan tarif yang telah disepakati dengan agen lain, baik di dalam maupun luar negeri," kata Ketua Asita Bali I Ketut Ardana di Denpasar, Rabu. Pihaknya tetap memberlakukan tarif sesuai kesepakatan walaupun kenaikan harga BBM akan membuat tarif sewa kendaraan wisata mengalami peningkatan. Menurut dia, dampak dari kondisi seperti itu sebelumnya telah diantisipasi melalui klausul kontrak dengan mitra kerja. "Biasanya sebelum penandatanganan kontrak, telah dijelaskan kepada para mitra kerja bahwa akan ada koreksi jika terjadi kondisi yang seperti sekarang," ucapnya. Mengenai kenaikan tarif kendaraan sewa tentunya menunggu keputusan dari Persatuan Angkutan Wisata Bali (Pawiba). Sebelumnya Ketua Pawiba Bagus Soediana mengatakan akan menaikkan tarif sewa kendaraan 10 hingga 15 persen sebagai bentuk antisipasi kenaikan harga BBM. "Kenaikan tarif sebesar itu dengan asumsi atau prediksi jika pemerintah menaikkan harga premium Rp2.000 dan solar Rp1.000," ujarnya. Kenaikan harga BBM tentunya akan berdampak pada tarif sewa angkutan wisata, namun besarannya tidak sama dengan kenaikan harga BBM. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013