Baghdad (Antara/AFP) - Pemboman bunuh diri hampir bersamaan membunuh 31 orang setelah sembahyang di pusat keagamaan Muslim Syiah di Baghdad, ibukota Irak, pada Selasa siang. Beberapa siswa dari universitas di dekat tempat itu termasuk di antara korban tewas dan sejumlah orang cedera. Pasukan keamanan menutup kawasan tersebut dari lalu lintas kendaraan dan berusaha menemukan mobil yang diperkirakan akan diledakan di dekatnya. Serangan-serangan tersebut terjadi di tengah-tengah peningkatan kekerasan di seluruh Irak. Mei merupakan bulan yang mencatat jumlah angka kematian tertinggi di negeri itu sejak 2008, bersamaan dengan kebuntuan politik yang berkepanjangan. Ketakutan seperti kekerasan komunal tahun 2006 dan 2007 akan terjadi merebak di kalangan warga masyarakat. Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan kembar itu tetapi para militan Sunni yang terkait dengan Al Qaida sering melakukan serangan bunuh diri dan menyasar warga Syiah. Serangan-serangan Selasa terjadi di Habib ibnu al-Mudhaher Hesseiniyah atau aula warga Syiah, di utara Baghdad. Aula itu terletak dekat Uinversitas Imam al-Saddiq, perguruan tinggi pendidikan milik swasta. Banyak korban meninggal adalah mahasiswa universitas yang sedang beristirahat setelah mengikuti ujian untuk sembahyang. "Dosa apa yang anak-anak tak bersalah ini perbuat," kata Mustafa Kamil, 20 tahun, seorang mahasiswa yang akan pergi meninggalkan tempat itu untuk mengunjungi tempat penyimpanan mayat guna membantu mengidentifikasi mereka yang meninggal. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013