Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah aktivis dan seniman di Kabupaten Tulungagung menggelar aksi teatrikal sebagian besar tubuh mereka menggunakan kertas tisu warna putih sehingga menyerupai mumi demi mengekspresikan penolakan terhadap rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM), Senin. Aksi teatrikal berlangsung kurang lebih satu jam dengan melakukan "happening art" atau aksi bisu di seputaran alun-alun kota Tulungagung. Tidak terlihat pengawalan polisi ataupun aparat keamanan di sepanjang rute unjuk rasa tersebut. Sejumlah petugas dari satuan/unit intelijen kepolisian maupun TNI (Kodim 0807) baru terlihat datang secara sporadis setelah mendapat dari petugas lalu lintas yang berjaga di salah satu rute aksi. "Kami memang tidak membuat surat pemberitahuan (unjuk rasa) sebelumnya ke kepolisian. Aksi ini bersifat spontan, sebagai bentuk penolakan terhadap rencana kenaikan BBM oleh pemerintah," kata Imron Danu, koordinator aksi aktivis-seniman yang mengatasnamakan diri, Aliansi Peduli Ekonomi Susah (APES). Happening art yang dilakukan tiga aktivis-seniman lokal Tulungagung itu tak pelak banyak menarik perhatian masyarakat, khususnya pengguna jalan. Hal itu dikarenakan ketiga aktivis membalut hampir seluruh tubuh mereka dengan kertas tisu warna putih, mulai dari ujung kepala hingga kaki. Mereka kemudian berjalan mengitari alun-alun kota setempat sambil membawa poster-poster berisi penolakan terhadap rencana kenaikan BBM. Di tengah perjalanan, ketiga aktivis bersama sejumlah partisipan sempat berhenti di depan baliho bergambar presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat menyerahkan piala adipura wiyatamandala kepada Bupati Tulungagungm Syahri Mulyo. "Kami berharap aspirasi kami di dengar oleh pemerintah. Kebijakan (menaikkan bbm) ini sangat tidak prorakyat. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk subsidi malah dihambur-hamburkan untuk bayar hutang luar negeri. Pemerintah harusnya tidak membuat kebijakan yang 'mencekik' rakyatnya sendiri," timpal Kurniawan, aktivis seniman lainnya menimpali. (*)

Pewarta:

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013