PBB (Antara/AFP) - Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon hari Jumat mengecam perluasan pembangunan permukiman Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat karena merusak harapan untuk mengakhiri konflik Timur Tengah dengan pembentukan negara Palestina. "Sekretaris jendral sangat prihatin atas perluasan permukiman Israel yang terus berlangsung di Tepi Barat sebagai pelanggaran atas hukum internasional," kata juru bicara PBB Martin Nesirky. Ban "secara khusus terganggu" oleh gerak maju Israel dengan rencana-rencana membangun lebih dari 1.000 rumah baru di dua permukiman Tepi Barat, kata juru bicara itu. Langkah tersebut sudah dikecam oleh para pemimpin Palestina dan AS. "Ini keputusan-keputusan tidak membantu yang merongrong kemajuan ke arah penyelesaian dua negara," kata juru bicara tersebut. "Itu hal yang sangat mengkhawatirkan pada saat upaya-upaya terus dilakukan untuk meluncurkan lagi negosiasi perdamaian," lanjutnya. "Sekretaris jendral mendesak Israel mematuhi seruan masyarakat internasional untuk membekukan kegiatan permukiman sesuai dengan hukum internasional dan Peta Jalan (perdamaian)," katanya, menunjuk pada sebuah cetak biru dengan pengesahan internasional yang dirancang pada 2003. Rencana pembangunan permukiman baru Israel muncul ketika Menteri Luar Negeri AS John Kerry berusaha menghidupkan lagi proses perdamaian Timur Tengah. Kelompok pengawas permukiman The Peace Now mengatakan, Israel berencana membangun 538 rumah baru di permukiman utara Itamar dan melegalkan 137 unit rumah yang sudah ada di sana. Israel juga telah mengajukan rencana untuk membuat 550 rumah di Bruchin, 52 diantaranya sudah dibangun. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013