Madiun (Antara Jatim) - Anda penggemar minuman es ? Jika iya, maka tidak salah kalau Anda perlu mencoba es pisang ijo. Meski es pisang ijo merupakan kuliner khas Makassar, tapi menu ini kini ditawarkan pula oleh Kedai Coto Makassar di Jalan Diponegoro "Kota Pecel" Madiun, Jawa Timur. Kedai Coto Makassar di Jalan Diponegoro dikelola Pak Tajudin, pria asal Makassar. Kedai ini menawarkan es pisang ijo dengan cita rasa yang menggugah selera. Pak Tajudin membuka usaha itu sudah setahun terakhir. "Yang laris di sini, ya es pisang ijo dan Coto Makassar. Setiap hari saya bisa menjual 50 hingga 100 mangkok. Apalagi kalau hari Minggu, bisa lebih banyak lagi," ujar dia. Berawal dari resep turun-temurun keluarganya, ia mencoba membuat es pisang ijo yang ternyata disukai para pecinta kuliner minuman dingin di Madiun. Es pisang ijo racikan Pak Tajudin terdiri dari campuran bubur sumsum, pisang ijo dibalut adonan kulit tepung terigu berwarna hijau yang dibuat sangat lembut, susu kental manis, serutan es batu, dan taburan kacang halus di atasnya. Selain itu, sirup DHT atau pisang ambon yang merupakan ciri khas Makassar. Sirup tersebut hanya ada dan dijual di kota Makassar dan sekitarnya. "Untuk sirupnya didatangkan langsung dari Makassar. Saya memesannya dari saudara yang ada di sana. Sirup itulah yang membuat rasa es saya menjadi mak-nyus," ungkapnya. Untuk harga, Tajudin tidak mematok mahal. Semangkok es pisang ijo dengan porsi jumbo hanya dihargai Rp7.000. Harga yang sangat terjangkau. Salah satu pecinta minuman dingin, Ardiana, mengaku suka dengan es pisang ijo di kedai Pak Tajudin. Menurutnya, kulit tepung terigu yang membalut pisang ijo sangat lembut saat dimakan. "Biasanya ada yang alot atau kenyal. Tapi di sini sangat lembut. Selain itu, sirupnya manisnya juga pas dan tidak 'serik' di tenggorokan," kata Ardiana. Karena itu, es pisang ijo khas Makassar buatan Pak Tajudin layak menjadi berbuka puasa. "Membayangkan membatalkan puasa dengan es pisang ijo, ehmm suegerrrr," ucapnya sambil tersenyum. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013