Surabaya (Antara Jatim) - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) melakukan revitalisasi besar-besaran terhadap Pabrik Gula Kremboong di Kabupaten Sidoarjo guna meningkatkan kapasitas produksinya pada musim giling tahun ini. Direktur Utama PTPN X (Persero) Subiyono kepada wartawan di Surabaya, Minggu, menjelaskan kapasitas produksi PG Kremboong yang sebelumnya hanya 1.600 ton tebu per hari, kini mampu berproduksi hingga 2.300 ton tebu per hari. "Revitalisasi mesin-mesin di PG Kremboong menghabiskan investasi lebih kurang Rp145,3 miliar. PG Kremboong yang berdiri sejak tahun 1847 adalah representasi dari PG-PG berkapasitas kecil di Indonesia, terutama di Pulau Jawa," kata Subiyono. Pada giling 2013, PG Kremboong menargetkan produksi gula 29.316,9 ton dengan rendemen rata-rata 8,36 persen. Jumlah itu meningkat dibanding produksi tahun lalu sekitar 20.039 ton gula dan rendemen 7,95 persen. PG Kremboong juga mencatat pertumbuhan laba cukup tinggi, dari sekitar Rp4,55 miliar pada 2011 menjadi Rp10,01 miliar di tahun buku 2012. Proyek revitalisasi salah satu dari 11 pabrik gula yang dikelola PTPN X itu mendapat apresiasi dari Menteri BUMN Dahlan Iskan saat melakukan kunjungan akhir pekan lalu. Dahlan ingin upaya revitalisasi pabrik gula dioptimalkan agar pembaruan permesinan bisa menghasilkan kinerja yang lebih maksimal. "Sudah saya lihat mesin-mesinnya, bagus. Ke depan harus dijaga agar kinerjanya naik. Dulu PG Kremboong mengalami kesulitan, mudah-mudahan dengan mesin baru bisa tambah bagus," katanya dalam kunjungan ke PG tersebut. Subiyono menambahkan banyak sekali pabrik gula berkapasitas kecil kisaran 1.500 ton tebu per hari, sehingga keberhasilan revitalisasi PG Kremboong bisa menjadi model pengembangan pabrik-pabrik tersebut. "Revitalisasi PG Kremboong akan menjadi model pengembangan pabrik gula berkapasitas kecil menjadi skala menengah dengan bisnis yang luas, yaitu tidak hanya menghasilkan gula, tapi juga listrik," ujarnya. Revitalisasi mesin di PG Kremboong, antara lain meliputi penggantian mesin uap menjadi elektromotor, mengganti mesin boiler bertekanan rendah dengan yang tinggi, serta mesin saringan nira mentah diganti menjadi lebih modern. Selain itu, PG Kremboong juga melakukan penggantian mesin putaran yang semula 18 unit mesin manual menjadi dua unit mesin otomatis berkapasitas 1.500 kilogram per siklus, dan mesin pengemasan gula diganti dari yang sistem terbuka menjadi tertutup agar produk gula lebih steril dan higienis. Subiyono menjelaskan revitalisasi PG Kremboong berdampak pada empat aspek, yakni peningkatan kapasitas produksi, penyimpanan energi yang bisa menghasilkan listrik, efisiensi energi, dan kuantitas serta kualitas gula lebih bagus. "Pengembangan PG Kremboong akan diintegrasikan dengan PG Watoetoelis dan PG Toelangan, yang ketiganya masuk 'Klaster Delta'. Skemanya, PG Kremboong sebagai pusat pengembangan co-generation untuk mengolah ampas tebu menjadi listrik, kemudian PG Watoetoelis dan Toelangan menjadi pemasok ampas tebunya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013