Madiun (Antara Jatim) - Permintaan penukaran uang pecahan di Kantor Bank Indonesia (KBI) Kediri selama triwulan pertama tahun 2013 meningkat 0,25 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp57,778 miliar. "Terjadi peningkatan tipis pada penukaran uang pecahan di BI Kediri. Penukaran tersebut akan terus meningkat terlebih mendekati Lebaran mendatang," ujar Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kediri Matsisno, Kamis. Menurut dia, jumlah penukaran uang pecahan triwulan pertama yakni bulan Januari, Februari, dan Maret tahun 2012 lalu mencapai Rp57,778 miliar. Jumlah tersebut meningkat di awal tahun ini karena beberapa faktor, termasuk di antaranya karena adanya gelaran pilkada di sejumlah kota dan kabupaten. Adapun uang pecahan yang ditukarkan biasanya pecahan nomimal Rp20.000 ke bawah. Tapi yang paling banyak diminati adalah pecahan uang Rp20.000. "Yang favorit untuk ditukarkan memang pecahan uang Rp20.000. Tidak hanya saat momentum pilkada saja, tapi pada saat lebaran nanti akan lebih banyak lagi," kata dia. Matsisno menjelaskan, gelaran pilkada juga ikut menyumbang peningkatan penukaran uang pecahan, mekipun tergolong minim ataupun tidak banyak. Hal tersebut diketahui saat pihak bank menanyai alasan penukaran uang pecahan dalam jumlah yang cukup banyak. Pihak penukar memberikan jawaban untuk keperluan pilkada. Ia menambahkan, permintaan penukaran uang pecahan di Bank Indonesia tersebut diprediksi akan terus meningkat terlebih menjelang perayaan hari Idul Fitri. Hal tersebut karena adanya tradisi membagi-bagikan uang dalam bentuk uang pecahan pada momentum lebaran. Sementara, data Bank Indonesia Perwakilan Kediri mencatat, pada tahun 2012 lalu penukaran uang pecahan secara total mencapai Rp438 miliar. Dengan rincian, pada triwulan pertama jumlah penukaran mencapai Rp57,778 miliar dan triwulan kedua mencapai Rp100 miliar lebih. Sedangkan pada triwulan ketiga, dimana di dalamnya ada perayaan Idul Fitri, penukarannya mencapai Rp243 miliar, lalu menurun di akhir tahun. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013