Malang (Antara Jatim) - Institut Francais Indonesia (IFI) dan Universitas Muhammadiyah Malang bekerja sama menampilkan seni kontemporer tari dan sirkus yang bertajuk "Primtemps Francais" di kampus UMM, Senin malam. "Festival budaya Prancis ini akan kami bawa ke 13 kota di Indonesia, termasuk Malang yang bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini," kata penanggung jawab budaya dan komunikasi IFI Pramenda Krisna disela-sela pagelaran kolaborasi seni tari dan sirkus asal Prancis tersebut di UMM. Atraksi bertajuk Primptemps Francais itu dibawakan oleh tiga orang asli Prancis yang tergabung dalam kelompok sirkus kontemporer Chabatz d' Entrar serta dua orang seniman tari dari Indonesia. Menurut Pramenda, pertunjukan atraksi kontemporer ini merupakan kreasi baru yang khusus dibuat untuk Indonesia dengan judul "Di sini, sekarang dan di sana". Pertunjukan kali ini menggunakan beberapa unsur alam berasal yang dari Indonesia, seperti bambu untuk egrang, karpet (tikar) pandan dan kostum yang memadupadankan batik dan kain Prancis. Ia mengaku jika Festival Perancis hanya digelar di Asia dengan tujuan ingin membawa musim semi di Prancis ke Indonesia, karena selama musim semi menggambarkan bahwa di Prancis bunga bermekaran, indah, sejuk, matahari mulai muncul setelah mengalami musim panas yang berkepanjangan. Sementara cerita yang dibawakan dalam sirkus kontemporter tersebut berkisah tentang keadaan alam yang digambarkan mulai dari hutan menuju keadaan sekarang yang bising, dengan kesibukan masing-masing orang di bumi. Sedangkan tema besarnya adalah tentang keseimbangan antara apa yang ada di alam dan apa yang lakukan oleh manusia sekarang. "Ketika kita mengikuti modernitas, bukan berarti kita meninggalkan yang sudah kita punya seperti tradisi, alam dan yang lain," kata Permata, salah seorang seniman Indonesia yang ikut bergabung dalam pertunjukan itu. Dalam cerita ini masing-masing orang memiliki karakter yang berbeda-beda, namun penonton bisa bebas mengintepretasikan makna dari pesan yang ada. Melihat antusiasme penonton di UMM, Krisna berjanji akan lebih sering membawa misi budaya ke kampus tersebut. "Tidak menutup kemungkinan kita akan tawarkan untuk membuka Warung Prancis di sini," katanya. Warung Prancis adalah istilah Corner yang didirikan kedutaan Prancis untuk kampus-kampus di Indonesia.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013