Surabaya (Antara Jatim) - Realisasi pembiayaan seluruh bank syariah di Jawa Timur mencapai Rp12,73 triliun hingga April 2013 karena kian meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk meminjam dana dari pelaku perbankan tersebut. "Pencapaian itu mampu mencatat pertumbuhan 38,83 persen hingga April tahun ini dibandingkan periode sama tahun 2012 (yoy)," kata Kepala Divisi Kajian Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV, Junanto Herdiawan, di Surabaya, Jumat. Ia menilai, performa tersebut menunjukkan bahwa peranan bank syariah dalam mendukung ekonomi di Jawa Timur kian meningkat. Dari penyaluran pembiayaan triliunan rupiah itu mayoritas direalisasi kepada sektor produktif. "Contoh, dalam bentuk pembiayaan modal kerja, dengan proporsi sebesar 42,17 persen dari total pembiayaan," ujarnya. Sementara itu, jelas dia, rasio penyaluran pembiayaan bank syariah terhadap DPK atau "Financing to Deposit Ratio/FDR" mencapai 93,92 persen. "Kinerja itu juga didukung oleh posisi risiko kredit atau 'Non Performing Financing' yang cukup rendah sebesar 1,95 persen hingga April 2013," katanya. Di samping itu, tambah dia, dari sisi aset maka perbankan syariah di Jawa Timur juga menunjukkan perkembangan yang positif. Sampai dengan bulan April 2013 mencapai Rp17,99 triliun. "Besaran aset tersebut tumbuh sebesar 46,70 persen (yoy) dibandingkan hingga April 2012," katanya. Bahkan, sebut dia, pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Maret 2013) yang tercatat sebesar 43,81 persen. "Untuk kelolaan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah tumbuh 44,23 persen (yoy) menjadi sebesar Rp13,13 triliun pada bulan April 2013," katanya. Pertumbuhan DPK tertinggi, lanjut dia, jika didasarkan jenisnya dikontribusi oleh kelolaan dana tabungan sebesar 48,87 persen (yoy). Posisi berikutnya, deposito dengan pertumbuhan 40,08 persen (yoy). "Kemudian, pertumbuhan giro sebesar 34,70 persen hingga April 2013 (yoy)," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013