Madiun (Antara Jatim) - Siswa sekolah menengah atas (SMA) sederajat peserta Ujian Nasional (UN) tahun 2013 di Kota Madiun, Jawa Timur, lulus 100 persen. Sekretaris Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, Suwarno, mengatakan, hasil tersebut sesuai dengan target yang diinginkan oleh semua pihak, baik sekolah, dinas, maupun para siswa bersangkutan. "Alhamdulillah, hasil UN seluruh siswa SMA sederajat di Kota Madiun tahun ini lulus semua," ujar Suwarno kepada wartawan, Jumat. Selain lulus 100 persen sesuai target, tahun ini Kota Madiun juga berhasil masuk peringkat 10 besar nilai UN tertinggi di Jawa timur dengan urutan nomor delapan. Tahun sebelumnya Kota Madiun tidak masuk sama sekali. Data Dikbudpora Kota Madiun mencatat, nilai tertinggi untuk jurusan IPA mencapai 56,45 yang diraih oleh SMA Negeri 2 Kota Madiun atas nama Gilang. Lalu, nilai tertinggi untuk jurusan IPS mencapai 54,10 yang diraih oleh SMA Negeri 5 Kota Madiun atas nama Egi. Sedangkan nilai tertinggi untuk SMK mencapai 36,40 yang diraih oleh SMK Negeri 2 Kota Madiun atas nama Novi Kurnia Sari. Suwarno menambahkan, hasil ujian nasional di Kota Madiun disepakati langsung dikirim ke rumah siswa masing-masing oleh kurir sekolah. Mekanisme tersebut dinilai lebih aman dibandingkan mengundang siswa datang ke sekolah. "Hal itu untuk menghindari perayaan kelulusan yang berlebih, misalnya konvoi keliling kota atau tindakan lainnya yang dapat mengganggu ketertiban umum," tambahnya. Adapun, jumlah total siswa tingkat SMA sederajat di Kota Madiun yang mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2013, tercatat sebanyak 2.125 siswa. Sementara pantauan di lapangan, pengumuman kelulusan UN 2013 tingkat SMA sederajat di Kota Madiun masih diwarnai aksi konvoi oleh para siswa, meski telah diimbau untuk tidak berkonvoi. Mereka melakukan konvoi dengan mengendarai sepeda motor di sejumlah jalan protokol Kota Madiun. Kepala Bagian Operasional Polres Madiun Kota Kompol Edi Poerwanto, mengatakan, pihaknya tidak melarang konvoi siswa selama konvoi yang dilakukan dalam batas wajar. "Konvoi boleh dilakukan, tapi harus tertib lalu lintas. Untuk perayaan kelulusan SMA sederajat kami menyiagakan sebanyak 350 personel kepolisian," kata Edi. Selain melakukan pengamanan, polisi juga akan melakukan pengawalan konvoi. Jika peserta konvoi diketahui melanggar peraturan lalu lintas maka akan dikenai sanksi tilang. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013