Oleh Royke Sinaga Jakarta (Antara) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memilih Universitas Airlangga Surabaya sebagai kampus untuk menunaikan "Program Indonesia Mengajar" dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional. "Pak Dahlan memberi spirit kepada mahasiswa Unair, memompa semangat bagi generasi muda agar siap menghadapi tantangan di masa datang," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler, Faisal Halimi, kepada Antara di Jakarta, Senin. Menurut Faisal, Dahlan Iskan bertolak dari Jakarta 07.40 WIB, dan langsung menuju Kampus Unair. Kedatangan mantan Dirut PLN tersebut terkait dengan instruksinya sendiri agar seluruh direksi BUMN terjun mengajar ke sekolah-sekolah hingga perguruan tinggi. Instruksi tersebut diikuti antusias sekitar 750 direksi BUMN yang mengajar di sekolah tempat menimba ilmu ketika masih muda, di kampung halaman, maupun tempat kuliah. Dahlan saat tiba di Gedung Kampus Unair, langsung disambut Rektor Unair Prof Dr Fasich, dan jajarannya serta para mahasiswa dari berbagai fakultas. Seperti biasa, dalam sebuah acara dengan mahasiswa, Dahlan lebih senang mendengar daripada memberi kuliah panjang lebar. Setelah berbicara sekitar 10 menit, Dahlan melanjutkan berdialog dengan lima orang profesor Unair tentang hasil-hasil penelitian pengembangan sapi. Dahlan kemudian mengundang enam mahasiswa naik ke panggung untuk melakukan tanya jawab. Dialog berlangsung santai, namun Dahlan tertarik kepada Himas Hakim, Presiden Badan Ekeskutif Mahasiswa (BEM) Unair yang pada kesempatan itu mengkritik pemerintah soal kebijakan BBM, kemiskinan, kesenjangan dan lainnya. Himas Hakim sendiri berbicara sekitar dua menit. Setelah itu, Dahlan langsung menanyakan solusi apa yang harus dijalankan atas kritikan-kritikan tersebut. Himas menjawab dengan lantang, "kita harus terus berkarya". Sontak jawaban tersebut membuat Dahlan Iskan kaget, karena sebelumnya sudah membayangkan bahwa kalimat yang keluar dari mulut Himas akan berbentuk ajakan atau provokasi untuk melakukan perlawanan, menghancurkan, dan lainnya. Sesaat itu pula, Dahlan langsung mengacungkan jempolnya kepada Himas yang langsung disambut tepuk tangan hadirin. Selanjutnya, sebagai pertanda keberanian mengkritisi dan memberi jawaban yang membangun dari Himan, Dahlan langsung memberikan hadiah berupa uang sebesar Rp1 juta. Selain itu, Dahlan juga tertarik kepada Irma, mahasiswi Unair Jurusan Tehnik Lingkungan tahun 2012. Irma mengeluh dan mengaku sedih karena program kebersihan lingkungan yang digagasnya di kampung halamannya, Jombang tidak membuahkan hasil, misalnya membuang sampa pada tempatnya. Namun, keluh kesah Irma tersebut justru membuat Dahlan bersimpati, karena dalam kondisi galau, kecewa masih tetap mampu menyampaikannya dengan gembir dan bahagia. Irma pun, akhirnya ikut mendapatkan hadiah dari Dahlan, berupa uang tunai sebesar Rp1 juta.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013