Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio mengemukakan, TNI AL harus berperan aktif dalam berbagai ajang internasional agar kekuatannya semakin dikenal dunia, sekaligus bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi TNI AL berkelas dunia. Ditemui wartawan usai memimpin upacara puncak Hari Pendidikan TNI Angkatan Laut (Hardikal) ke-67 di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, Senin, KSAL mengatakan bahwa menjadi kekuatan berkelas dunia bukan sesuatu yang muluk-muluk, tetapi sebuah kebutuhan yang telah disesuaikan dengan visi dan misi TNI AL. "Pemahaman dari 'world class navy' adalah TNI AL bisa selalu berada di depan dalam mengamankan wilayah kedaulatan NKRI dan menghadiri semua 'event' internasional, salah satunya terlibat aktif sebagai pasukan perdamaian PBB di Lebanon," katanya. Selain pasukan perdamaian, lanjut Laksamana Marsetio, TNI AL juga mengirimkan kapal perangnya untuk mengikuti latihan di Australia dan memperkenalkan TNI AL ke negara-negara di dunia melalui pelayaran KRI Dewaruci. "Semua keikutsertaan di ajang internasional merupakan bagian dari misi diplomasi pemerintah yang diemban TNI AL. Kami sudah jalankan itu dan akan terus diintensifkan," katanya. Menurut Marsetio, misi mewujudkan TNI AL berkelas dunia juga dilakukan melalui pengembangan dan peningkatan kualitas lembaga pendidikan yang dimiliki. Saat ini, TNI AL memiliki tiga komando utama yang membidangi lembaga pendidikan, masing-masing Akademi Angkatan Laut (AAL), Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal) dan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal). "Lembaga pendidikan itu adalah pionir-pionir dalam penyiapan SDM prajurit yang handal dan profesional. Misalnya Kobangdikal yang mencetak calon-calon prajurit hingga pendidikan spesialisasi, begitu juga dengan AAL dan Seskoal," tambah KSAL. Ke depan, lanjut Marsetio, lembaga pendidikan yang dimiliki TNI AL akan terus dikembangkan dan ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan zaman. Mulai tahun ini, Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang berada di bawah pengelolaan Kobangdikal, akan membuka program pendidikan pascasarjana dan beberapa dosen pengajarnya dikirim ke Australia untuk mengikuti program pertukaran. "Ini salah satu upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan SDM berkualitas dalam menghadapi tantangan ke depan yang semakin komplek dan dinamis," papar Laksamana Marsetio. Puncak upacara Hardikal ke-67 berlangsung sederhana dengan melibatkan enam batalyon personel TNI AL atau lebih dari 1.600 prajuit dan dimeriahkan defile pasukan serta atraksi beladiri ala militer. Hadir dalam kesempatan itu, sejumlah petinggi TNI dan Polri, antara lain Asrena KSAL Laksda TNI Ade Supandi, Gubernur AAL Laksda TNI IGN Ary Atmadja, Komandan Seskoal Laksda TNI D.A Mamahit, Pangarmatim Laksda Agung Pramono, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Ediwan Prabowo, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko, serta sejumlah pejabat sipil. (*) Keterangan foto: KSAL Laksamana TNI Marsetio (kanan) memotong tumpeng saat acara ramah tamah usai memimpin upacara puncak Hardikal di Kobangdikal.

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013