Mojokerto (Antara Jatim) - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menargetkan rendemen atau kadar kandungan gula dalam tebu pada 11 pabrik gula yang dikelolanya bisa mencapai minimal 8,3 persen pada giling 2013 untuk mengejar produksi gula sebanyak 538.000.
Direktur Utama PTPN X (Persero) Subiyono usai syukuran buka giling Pabrik Gula Gempolkrep di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Selasa, mengatakan pada musim giling 2012, rendemen rata-rata dari 11 pabrik gula mencapai 8,14 persen dengan total produksi gula sebanyak 494.000 ton.
"PTPN X merupakan 'market leader' (pemimpin pasar) dari produksi gula nasional dan itu akan terus kami pertahankan. Tahun lalu, rendemen pabrik gula PTPN X menjadi yang tertinggi dari seluruh BUMN gula di Indonesia," katanya.
Acara syukuran buka giling PG Gempolkrep, Mojokerto, dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo, Kepala Dinas Perkebunan Jatim M Samsul Arifin, direksi dan komisaris PTPN X, serta ribuan karyawan dan petani di lingkungan pabrik gula tersebut.
"Selain Gempolkrep, beberapa pabrik gula lain milik PTPN X juga sudah mulai melaksanakan giling, seperti PG Ngadiredjo (Kediri) dan PG Modjopanggoong (Tulungagung)," tambah Subiyono.
Untuk mengejar target produksi dan rendemen, lanjut Subiyono, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya perbaikan, baik dari sisi "on farm" (budidaya tanaman) maupun "off farm" (mesin produksi pabrik) dengan investasi ratusan miliar rupiah.
Produksi gula PTPN X memberikan kontribusi sekitar 18 persen dari total produksi nasional pada 2012 sejumlah 2,57 juta ton. Sementara untuk produksi gula Jatim yang mencapai 1,25 juta ton, kontribusi PTPN X sekitar 40 persen.
Selain fokus produksi, PTPN X juga membenahi aspek tata kelola lingkungan di 11 pabrik gula dengan mengalokasikan dana sekitar Rp40,8 miliar.
"Dana tersebut digunakan untuk mendukung perbaikan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan penataan lingkungan secara menyeluruh. termasuk 'in-house keeping' di 11 pabrik gula," ujarnya.
IPAL PG Gempolkrep merupakan salah satu yang mendapat perhatian untuk dibenahi setelah pada giling tahun lalu sempat mengalami kerusakan dan limbahnya mencemari lingkungan.
"Kami sudah merekondisi IPAL dan memastikan tidak akan terjadi masalah seperti sebelumnya. Kami juga bekerja sama dengan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) ITS untuk desain dan pengawasannya," kata Administratur PG Gempolkrep, Budi Adi Prabowo.
Pada giling tahun ini, tambah Budi, pabriknya berencana menggiling 1,02 juta ton tebu dengan produksi lebih kurang 82.363 ton dan rendemen rata-rata 8,5 persen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013