Oleh Junito
Surabaya (Antara Jatim) - Ratusan buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Logam Elektronik Dan Mesin (SP LEM) Surabaya menuntut Upah Minimum Sektoral Kota (UMSK), karena UMSK merupakan kepentingan kaum buruh.
"Hanya sektor LEM yang tidak mau menyepakati tentang ditundanya UMSK, namun UMSK harus diberlakukan, karena hal ini adalah syarat mutlak dan segera harus dipenuhi oleh pemerintah kota," kata seorang pengurus Dewan Pimpinan SP LEM, Basuki, di Surabaya, Rabu.
Menurut Basuki, Logam Elektronik dan Mesin adalah sektor unggulan, namun sampai sekarang Gubernur dan Wali Kota belum mengeluarkan klasifikasi lapangan usaha industri, karena itu Dewan Pengurus SP LEM mendesak pemerintah untuk segera merealisasikannya.
"Kita dari dewan pimpinan cabang sektor LEM, kita turunkan teman-teman dan sepakat untuk terus memperjuangkan sampai dipenuhi oleh pemerintah kota Surabaya untuk kebaikan buruh ke depan," tegasnya.
Basuki menyatakan pihaknya berharap Pemerintah Kota Surabaya segera merealisasikan UMSK di Surabaya, karena di daearah lain sudah ada petunjuk untuk diberlakukannya UMSK di tahun 2014, seperti di Pasuruan.
Unjuk rasa memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) yang dilakukan di pintu timur Kantor Wali Kota Surabaya, selain menuntut UMSK juga menuntut kepada pemerintah agar segera melaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) secara nasional dan menolak Upah Murah.
Setelah melakukan orasi oleh beberapa pengurus, ratusan buruh Serikat Pekerja Logam dan Mesin berjalan kaki menuju gedung Grahadi untuk bergabung dengan serikat buruh lain dari berbagai daerah di Jawa Timur. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013