Malang (Antara Jatim) - Komandan Lanud Abd Saleh Marsma TNI Gutomo S.IP mengakui jika Bandara Abd Saleh saat ini masih belum sempurna, sehingga perlu pengembangan infrastruktur dan menambah fasilitas yang memadai. "Fasilitas Bandara Abd Saleh ini masih belum sempurna dan masih banyak yang harus dibenahi, termasuk pengadaan peralatan canggih berupa 'Air Traffic Control (ATC)' yang sampai saat ini belum kita miliki," katanya di Malang, Jatim, Senin. Ia mengakui, sebenarnya keberadaan ATC tersebut cukup mendesak karena jadwal penerbangan di bandara itu semakin padat, baik dari pesawat komersial (sipil) maupun militer. Apalagi, tahun depan pesawat Super Tocano yang bermarkas di Lanud Abd Saleh bertambah menjadi 16 unit. Selain penerbangan sipil dari beberapa pesawat komersial, jadwal penerbangan militer sendiri juga padat, sebab Lanud Abd Saleh menjadi markas sejumlah pesawat militer yang jumlahnya juga tidak sedikit, seperti Casa, Hercules dan Super Tocano. Lebih lanjut Hutomo mengatakan, seharusnya penambahan airline harus diikuti dengan pengembangan infrastruktur dan fasilitas dasar lainnya, selain ATC, yakni perpanjangan landasan. "Yang menjadi kendala kita selama ini kan masih belum adanya penerbangan di malam hari, bahkan sore hari, namun semua itu akan teratasi dan bukan lagi menjadi kendala jika peralatan dan infrastruktur di Bandarar Abd Saleh sudah canggih. Saat ini kita kan masih mengandalkan radar konvensional, yakni radar mata," tegasnya. Hutomo mengakui jika dibukanya penerbangan sipil di Lanud Abd Saleh berdampak luas terhadap pertumbuhan perekonomian di wilayah Malang Raya, bahkan selama beberapa tahun terakhir ini pertumbuhannya cukup tinggi, yakni antara 10 sampai 15 persen. Menyinggung masih adanya penerbangan yang mundur dari jadwal, Hutomo mengaku dalam waktu dekat ini pihaknya akan membicarakannya dengan sejumlah maskapai yang terbang dari Malang menuju Jakarta atau sebaliknya, dari Jakarta menuju Malang. "Dalam waktu dekat ini kami akan bicarakan soal 'block time' dan ke depan tidak boleh lagi ada maskapai yang penerbangannya mundur dari jadwal karena akan mengganggu jadwal penerbangan yang lainnya, baik pesawat militer maupun komersial," katanya, menandaskan. Slot penerbangan sipil dari Bandara Abd Saleh saat ini diisi oleh sejumlah maskapai, yakni Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Mandala Air, dan Citilink yang menggantikan Batavia Air. Seluruhnya mengambil rute Malang Jakarta pulang pergi PP. Selain itu setiap hari juga ada rute penerbangan Malang-Denpasar PP yang diisi oleh maskapai Wings Air atau Lion Air.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013