Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan pendukung Persebaya Surabaya atau akrab disapa Bonek Mania sepakat menjaga keamanan dan ketertiban Kota Surabaya dengan tidak terlibat konflik dan menjaga kerukunan dalam satu kelompok pendukung. "Kami harap momentum ini sebagai titik dari kebangkitan persaudaraan dan kerukunan. Tidak ada lagi konflik sesama Bonek, sebab semua saudara," ujar salah seorang Koordinator Bonek Hamim Gimbal di sela Forum Komunikasi Suporter Bonek di Surabaya, Sabtu malam. Menurut dia, salah satu penyebab tidak rukunnya Bonek karena didasari sikap dualisme yang terjadi di Persebaya. Hanya saja, Hamim meminta Bonek untuk tidak terprovokasi dan menyerahkan semua persoalan ke pengurus. "Jangan sampai Bonek-Bonek mudah diadu domba. Sudah cukup tiga tahun saja Persebaya dualisme, jangan ada lagi. Kami serahkan semua ke pengurus, di sini kami hanya mendoakan supaya segera menemukan solusi," kata pria yang juga dirigen Bonek di setiap pertandingan Persebaya tersebut. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengapresiasi sikap Bonek yang sepakat untuk bersatu dan menjaga ketertiban. Ia yakin Bonek Mania adalah kelompok suporter yang cinta damai dan tidak akan merusak jika tak ada penyebab. "Saya itu Bonek dan sangat peduli terhadap Bonek. Saya tahu persis bahwa Bonek itu damai dan tidak mau merusak. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan tidak ada lagi perpecahan," katanya. Wali kota wanita pertama di Surabaya tersebut mengungkapkan, pemerintah kota sangat peduli dengan Bonek. Setiap ada pertandingan baik di kandang maupun tandang, Pemkot selalu memberikan sarana transportasi cuma-cuma untuk mengangkut suporter. Tri RIsmaharini optimistis Bonek bakal bersatu kembali seperti era Persebaya di kepemimpinan mantan Sunarto Soemopraeiro. Sebab, kata dia, ketika Persebaya main di Bantul dan Bali, tidak ada kericuhan dan gesekan suporter. "Dulu bisa, kenapa sekarang tidak bisa? Saya menyatukan Bonek tidak punya kepentingan apapun kecuali satu, yakni membuat Bonek rukun. Jangan ada lagi korban antara sesama Bonek dan cukup sudah perpecahan ini," katanya. Dukungan juga datang dari aparat kepolisian. Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo mengatakan, komitmen Bonek untuk menjaga ketertiban tidak harus didukung oleh Pemkot saja, namun pengurus dan manajemen di internal Persebaya. "Bonek datang menyaksikan pertandingan ingin melihat Persebaya menang. Tapi kalau pengurusnya tidak sungguh-sungguh maka yang dirugikan bukan hanya tim, tapi suporter," kata dia. Selain menghadirkan Muspida Kota Surabaya, turut memberikan imbauan yakni tokoh Bonek Abdullah, wartawan senior Joko Tetuko, serta Ketua PWI Cabang Jatim Akhmad Munir yang juga didaulat sebagai moderator diskusi. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013