Gresik, (Antara Jatim) - Distribusi Semen Indonesia ke berbagai daerah terhambat kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar sehingga jadwal truk pengangkut semen molor dua hingga tiga hari. Kepala Biro Humas PT Semen Indonesia, Harry Subagyo, Sabtu mengatakan, apabila tidak terjadi kelangkaan solar, armada truk pengangkut semen akan cepat kembali dari tempat tujuan, yakni hanya sehari. "Meksi kini pihak ekspedisi berupaya menambah armada angkutannya, namun kelangkaan solar ini sesuai data telah membuat penurunan distribusi sekitar 30 persen," katanya. Ia khawatir, terhambatnya distribusi semen dalam jangka panjang akan berpengaruh anjloknya konsumsi semen, padahal permintaan pasar pada pada awal triwulan II sudah mulai membaik. "Terhambatnya distribusi ini karena mayoritas pengiriman semen menggunakan truk BBM jenis solar bersubsidi," katanya. Selain itu, juga dikhawatirkan berimplikasi melambatnya pertumbuhan konsumsi semen sepanjang triwulan kedua tahun 2013. Untuk itu, Harry mengakku ke depan PT Semen Indonesia (persero) Tbk akan melakukan kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai alternatif angkutan yang memiliki kapasitas lebih representatif. "Dalam waktu dekat kita akan bekerja sama, dan tertuang dalam MoU PT Semen Indonesia (persero) Tbk dengan PT KAI, sehingga bisa dijadikan alternatif angkutan yang memiliki kapasitas lebih banyak," katanya. Sementara itu, meski distribusi terhambat akibat kelangkaan solar, Harry menegaskan tidak ada kenaikan harga jual semen di lapangan. "Berdasarkan hasil pantauan area manager di beberapa kota, belum ada kenaikan harga jual di lapangan," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013