Dhaka, (Antara/Reuters) - Jumlah orang yang tewas akibat runtuhnya sebuah bangunan di Ibu Kota Bangladesh bertambah dan kini menjadi 147 pada Rabu (24/4) malam, namun jumlah itu diperkirakan bisa meningkat karena banyak yang masih terjebak di dalamnya, kata kepolisian Kamis. "Jumlah korban tewas bisa naik karena banyak orang yang masih terperangkap di bawah reruntuhan gedung," kata Habibur Rahman, kapala kepolisian Kabupaten Dhaka sehari setelah runtuhnya gedung berlantai delapan di pinggiran Dhaka kepada Reuters. Gedung tersebut menampung beberapa pabrik garmen. Para pejabat mengatakan pada Rabu bahwa lebih dari 1.000 orang terluka dalam kecelakaan itu. Laporan-laporan sebelumnya mengatakan, gedung pabrik garmen berlantai delapan itu juga merupakan pusat perbelanjaan di pinggiran ibu kota Bangladesh, Dhaka. Awalnya diwartakan setidaknya 70 orang tewas dan ratusan lainnya cedera, kata seorang pejabat pemerintah. Para petugas pemadam kebakaran dan personel militer bekerja keras sepanjang pagi di gedung Rana Plaza di Savar, 30km di luar Dhaka, untuk menyelamatkan para pekerja yang terperangkap di dalam gedung itu. Seorang petugas pemadam kebakaran mengemukakan kepada Reuters sekitar 2.000 orang berada di gedung tersebut ketika lantai atas ambruk. Industri garmen yang melejit sering dilanda kebakaran dan insiden-insiden lainnya selama beberapa tahun belakangan ini, kendatipun ada usaha untuk meningkatkan standar keselamatan kerja. Pada November tahun lalu 112 pekerja tewas akibat kebakaran di satu pabrik di daerah industri pinggiran Dhaka. "Tampaknya seperti gempa melanda di sini," kata seorang penduduk ketika ia melihat lokasi pabrik yang ambruk itu dan ambulan-ambulan datang melewati kelompok pekerja dan para keluarga dari mereka yang masih terperangkap dalam gedung itu menangis. "Saya bekerja d lantai ketiga, dan kemudian tiba-tiba saya mendengar suara yang memekakkan, tetapi tidak dapat memahami apa yang terjadi. Saya lari dan kepala saya dihantam oleh sesuatu benda," kata Sohra Begum seorang pekerja di salah satu dari pabrik-pabrik garmen itu. M.M Niazuddin, menteri kesehatan pemerintah, mengemukakan kepada Reuters bahwa setidakya 76 orang dikonfirmasikan tewas. Seorang pejabat mengatakan ratusan orang sedang dirawat akibat luka-luka. Mohammad Asaduzzaman, komandan kantor polisi daerah itu, mengatakan para pemilik pabrik itu tampaknya mengabaikan satu peringatan agar tidak mengizinkan para pekerja mereka memasuki gedung itu setelah ada satu keretakan di blok tersebut Selasa. Gedung-gedung di kota Dhaka yang padat itu kadang-kadang dibangun tanpa izin dan banyak yang tidak menaati peraturan-peraturan konstruksi. Puluhan orang tewas ketika satu pabrik garmen di daerah yang sama ambruk delapan tahun lalu. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013