Madiun (Antara Jatim) - Puluhan siswa Mts dan MA Miftahul Ulum Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menggelar aksi simpatik antikekerasan perempuan yang bertepatan dengan momentum Hari Kartini tanggal 21 April di Jalan Raya Madiun-Ponorogo, Minggu. Aksi simpatik dilakukan dengan membagikan ribuan bunga dan stiker kepada para pengguna jalan yang melintas di jalur penghubung antarkabupaten tersebut. "Aksi ini bertujuan untuk menggugah pemikiran masyarakat terkait permasalahan emansipasi wanita Indonesia masa kini. Di antaranya adalah masih maraknya perdagangan manusia dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang korbannya kebanyakan adalah wanita," ujar Koordinator aksi Aini Kusuma Sari, kepada wartawan. Ia sangat menyayangkan tentang banyaknya kasus emansipasi wanita yang tidak dapat berjalan dengan baik sehigga perempuan selalu menjadi korban. Karena itu, pihaknya berharap agar cita-cita Kartini dalam mengangkat harkat wanita Indonesia diteruskan oleh generasi muda. "Generasi muda harus dibekali dengan budi pekerti yang luhur dan menjauhi diskriminasi. Wanita Indonesia memiliki kesempatan yang sama dalam hal pendidikan, pekerjaan, dan bahkan dalam hal berpolitik," kata Aini Kusuma. Sementara, data dari Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kabupaten Madiun mencatat, secara total, sejak tahun 2004 hingga tahun 2012, telah ada lebih dari 161 kasus kekerasan pada anak dan perempuan yang ditangani di wilayah setempat. Koordinator Divisi Tindak Kekerasan pada Perempuan dan Anak, P3A Kabupaten Madiun, Zulin Nurchayati, mengatakan, kasus kekerasan yang selama ini ditemukan, meliputi kekerasan fisik, kekerasan psikologi, penelantaran rumah tangga, dan pelecehan seksual. "Faktor penyebab dari kasus yang ditemukan, biasanya berasal dari penelantaran rumah tangga sehingga berdampak pada ekonomi keluarga. Sedangkan kasus pelecehan seksual dipengaruhi oleh pergaulan bebas yang dapat menjalar ke tindak perkosaan," katanya. Para siswa dan pelaku aksi berharap, melalui momentum Hari Kartini, warga Kabuaten Madiun diajak kembali untuk menolak segala bentuk kekerasan kepada anak dan perempuan. Kaum perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama sehingga tidak ada lagi diskriminasi. Aksi simpatik tersebut berjalan lancar dan mendapat tanggapan positif dari para pengguna jalan. Aksi tersebut juga mendapat pengamanan ketat dari anggota Kepolisian Resor (Polres) Madiun. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013