Kediri (Antara Jatim) - Aparat petugas Kepolisian Sektor Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, masih menyelidiki penyebab kebakaran yang terjadi di sebuah rumah yang juga digunakan sebagai usaha jasa cuci baju di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto. "Kami masih dalami penyebab pastinya musibah kebakaran itu. Yang jelas untuk saat ini seluruh karyawan selamat," kata Wakil Kepala Polsek Mojoroto AKP Priyo Utomo di Kediri, Senin. Musibah kebakaran menimpa sebuah rumah milik Setyo Harmono di Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Kebakaran itu terjadi saat sejumlah pegawai masih bekerja di tempat itu. Ina, salah seorang karyawan di tempat itu mengatakan awalnya terlihat asap di mesin pengering. Setelah dibuka, ternyata api sudah menyala dan membesar melalap isi dari tempat kerjanya. "Saat itu, saya sudah meminta tolong dan sebagian rekan membawa barang-barang yang bisa diselamatkan," katanya. Ia mengatakan, saat kejadian sedang menyetrika di belakang. Ia mendengar suara rekannya yang mengatakan jika ada musibah kebakaran, akhirnya ia pun juga lari dan berusaha membawa barang yang bisa diselamatkan. Di tempat itu, ada sekitar enam mesin cuci serta sejumlah mesin pengering pakaian. Seluruh alat itu bisa diselamatkan, dengan sejumlah pakaian pelanggan dan bahan-bahan untuk cuci baju. Ia menyebut, ada sekitar 160 kilogram baju yang ikut terbakar, sementara yang berhasil diselamatkan hanya sekitar puluhan kilogram saja. Pemilik jasa cuci baju Setyo Harmono mengaku belum tahu pasti penyebab kebakaran itu. Namun, jika api keluar dari mesin pengering, dimungkinkan terjadi masala di mesin itu. Alat itu juga masih baru datang, dan selama ini memanfaatkan tabung elpiji ukuran 3 kilogram untuk mengeringkan baju. "Saya anggap ini musibah. Kalau kerugian ada sekitar Rp300 juta," kata pria yang juga dosen di sebuah universitas swasta di Kota Kediri itu. Musibah kebakaran itu terjadi sangat cepat. Api dengan cepat membakar ruangan yang biasanya digunakan untuk tempat usaha cuci baju itu. Tempat itu berbentuk rumah dengan perabotan lengkap, tapi tidak ditinggali dan hanya digunakan untuk usaha saja. Saat itu, terdapat sekitar tujuh pegawai yang sedang bekerja. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Petugas pemadam kebakaran datang sekitar setengah jam dari kabar musibah kebaran itu. Terdapat sekitar tiga mobil yang diterjunkan untuk menangani musibah kebakaran itu, dan petugas kembali sekitar delapan kali membawa air. Saat api hampir padam pun, hujan turun, sehingga memudahkan petugas untuk melakukan tugasnya. Saat ini, tempat itu masih steril dan sejumlah barang-barang dari tempat itu masih dititipkan. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013