Oleh YJ Naim Batam (Antara) - Ketua Komisi X Asman Abnur menilai penundaan Ujian Nasional pada 11 provinsi karena masalah teknis itu merupakan kesalahan fatal. "Ini bukti kesiapan pemerintah tidak ada," katanya setelah meninjau pelaksanaan UN di Batam, Senin. Menurut Asman, jika pemerintah benar-benar siap maka tidak akan ada kendala hingga UN ditunda. Komisi X akan segera memanggil Menteri Pendidikan Mohammad Nuh untuk meminta penjelasan. Pihaknya juga akan mengevaluasi pelaksanaan UN. "Evaluasi total pelaksanaan," katanya. Komisi X akan meminta pertanggungjawaban seluruh pelaksana teknis UN. "Kalau diperlukan akan dibentuk panja untuk menyelidiki kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan UN," katanya. Senada dengan Asman, anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno menilai pemerintah tidak siap. "Dari awal kami menolak," kata dia. Anggota Komisi X lainnya, Jamal Aziz mengatakan menolak UN. Sebelumnya, Mendikbud Mohammad Nuh menyatakan pelaksanaan UN 2013 untuk tingkat SLTA di 11 provinsi di Indonesia ditunda akibat soal ujian untuk daerah-daerah tersebut belum siap. Ia mengatakan penundaan pelaksanaan UN itu, antara lain Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Gorontalo. Terkait pergeseran jadwal waktu pelaksanaan dan mata pelajaran UN, dia menjelaskan hari pertama UN di 11 provinsi itu akan dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 April. "Jadwal mata pelajaran yang diujikan sama seperti jadwal awal," katanya. Pemerintah menegaskan bahwa penundaan UN itu tidak ada kaitan dengan masalah tender, karena percetakaan naskah soal UN sudah selesai, namun teknis pendistribusian oleh salah satu percetakan yang lambat. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013