Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengaku bangga dan mengapresiasi film berjudul "Bangun Lagi Dong Lupus" karena dinilai mengandung banyak unsur pendidikan serta mengajarkan masyarakat menumbuhkan rasa cinta Tanah Air melalui sebuah karya.
"Ada unsur pendidikan, persahabatan, dan cinta terhadap keluarga. Meski dibumbui dengan asmara, namun lebih menonjolkan rasa kebersamaan serta tanggung jawab," ujarnya usai menonton bersama para pemain film serta puluhan siswa di Studio 21 Tunjungan Plaza Surabaya, Senin (8/4) malam.
Wagub yang akrab disapa Gus Ipul tersebut mendapat kesempatan menonton film yang disutradarai Benni Setiawan itu langsung dengan sejumlah pemain dan produser Eko Patrio.
Menurut dia, film yang didaur ulang dari film "Lupus" itu membuatnya teringat beberapa tahun lalu. Gus Ipul mengaku seolah bernostalgia dan merasa seperti dulu, ketika masih belum aktif di dunia politik seperti saat ini.
"Pada tahun 1980-an, film Lupus itu terkenal sekali dan saya merasa seperti kembali. Semua masyarakat di Indonesia harus dan wajib sifatnya menonton karena berbeda dengan film-film lainnya," kata Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tersebut.
Ia menangkap beberapa pesan moral yang disampaikan dalam film itu, di antaranya menumbuhkan rasa cinta keluarga, sahabat dan bangsa. Di samping itu, pentingnya menjaga kelestarian hutan dan menggalakkan penghijauan juga menjadi pesan penting.
Film berdurasi 90 menit itu dibintangi sejumlah anak muda hasil audisi enam daerah di Indonesia. Sebagai Lupus adalah Miqdad Addausy dan Acha Septriasa sebagai Poppie yang dalam film ini sebagai pacar Lupus.
Kemudian, Alfie Alfandy sebagai Boim dan Jeremy Christian sebagai Gusur. Keduanya adalah sahabat dekat Lupus. Selanjutnya, Mella Austen sebagai Lulu yang juga adik Lupus.
Tidak ketinggalan pemain-pemain film senior seperti Dedy Mizwar sebagai kepala sekolah, Didi Petet sebagai kakek Gusur, Ira Maya Sopha sebagai ibu Lupus, Ira Wibowo sebagai ibu Kevin dan Cici Tegal sebagai ibu Boim.
Ceritanya berkisah seputar keinginan Lupus mengikuti lomba "Go Green" dengan mengembangkan bibit tanaman memanfaatkan ruang di sekolah. Meski tercampuri urusan pribadi, namun berkat kerja sama dan kegigihan, Lupus dan sahabatnya sukses mendapat penghargaan dari pemerintah pusat.
Dalam film bergenre drama komedi remaja ini, juga ada Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang di dalam film muncul memberikan hadiah kepada Lupus. Anak mantan Ketua Umum PAN Amien Rais, yakni Mumtaz Rais, juga ikut dan berperan sebagai guru kelas Lupus.
Sementara itu, Eko Patrio mengaku memiliki ide film ini karena merasa perlunya kembali menumbuhkan semangat anak muda mencintai karyanya.
"Film ini semoga tidak hanya menjadi tontonan, namun juga tuntunan. Kami ingin mengajak anak muda, khususnya SMA untuk tidak tawuran dan mencintai kegiatan di sekolahnya," kata dia.
Artis yang juga anggota DPR RI tersebut optimistis filmnya ini mampu bertahan dan mendapat tempat di hati pecinta film Tanah Air. Sejak dirilis 4 April 2013 di seluruh Indonesia, sudah lebih dari 50 ribu penonton menyaksikannya.
"Tak banyak perbedaan yang mencolok dalam film Lupus lama dan baru. Tapi film sekarang lebih menarik karena ada cinta keluarga, persahabatan yang dibungkus romantisme, haru dan komedi. Tentang karakter Lupus yang suka permen karet, tetap tidak ditinggalkan," katanya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013