Surabaya (Antara Jatim) - Manajemen Pakuwon Group optimistis tingkat inflasi Jawa Timur yang kian terkendali akan merangsang kenaikan permintaan pasar kredit pemilikan rumah (KPR). "Laju inflasi Jatim 'year on year' antara Maret 2013 terhadap Maret 2012 sebesar 6,75 persen kami nilai masih memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor properti di provinsi ini," kata Direktur Pemasaran Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, ditemui di sela pengenalan konsep baru hunian tiga lantai di salah satu klaster golf Pakuwon Indah yaitu Ritz Embassy, di Surabaya, Kamis. Menurut dia, kondisi tersebut juga didukung oleh situasi makro ekonomi seperti rasio Mortgage terhadap GDP Indonesia yang sampai sekarang di level empat persen. Bahkan, kinerja perekonomian nasional itu mampu lebih rendah dibandingkan di negara lain yang rasio Mortgage-nya terhadap GDP mereka justru di atas 80 persen. "Indikator itu membuat banyak investor membidik Indonesia sebagai pengembangan bisnisnya," ujarnya. Di sisi lain perkembangan ekonomi nasional saat ini, kata dia, ikut memacu daya beli pasar properti di Tanah Air terutama Jatim menjadi semakin tinggi terhadap berbagai produk hunian yang ditawarkan sejumlah pengembang. "Apalagi, sesuai survei beberapa pengamat ekonomi menyatakan kini pendapatan per kapita penduduk Indonesia telah mencapai posisi 5.000 dolar AS dan tahun 2016 kian meningkat menjadi 6.000 dolar AS," katanya. Untuk menarik animo kalangan tersebut, tambah dia, saat ini Pakuwon Group melalui Pakuwon Indah mengenalkan hunian tiga lantai di kawasan golf. Total rumah yang dibangun mencapai 148 unit dengan luas tanah mulai 7 x 18 meter hingga 18 meter x 22 meter. "Klaster golf itu memiliki dua sub klaster yakni Ritz Embassy dan Grand Embassy. Harga per unit rumah premium itu antara Rp3,5 miliar hingga Rp12,5 miliar," katanya. Mengenai alasan pengembangan hunian di kawasan golf, sebut dia, karena kini pembangunan produk properti khususnya klaster golf semakin langka di Indonesia. "Sementara, permintaan pasar terutama dari kalangan profesional muda sangat besar," ucapnya. Hal itu, lanjut dia, tampak dari kinerja penjualan hunian di sub klaster golf Ritz Embassy 1 di mana mencapai Rp120 miliar dan ditargetkan terjual seluruhnya pada akhir tahun 2013. "Untuk memudahkan masyarakat properti dalam pengajuan KPR, kami menggandeng lima bank terkemuka di Indonesia seperti BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, dan CIMB Niaga dengan penawaran terbatas bebas biaya KPR meliputi bebas biaya provisi, administrasi, notaris bank, dan asuransi jiwa," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013