Guiyang, (Antara/Xinhua-OANA) - Upaya pencarian dan pertolongan dilanjutkan pada Rabu untuk menemukan 22 pekerja tambang yang terjebak dalam dua bencana tambang secara terpisah di China. Hingga pukul 10.00 waktu setempat, empat pekerja tambang belum ditemukan di satu lorong tambang di Provinsi Guizhou, China barat-daya, tempat ledakan batu bara dan gas menewaskan 21 orang pada Selasa malam (12/3). Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 di Tambang Batu Barat Machang, milik Perusahaan Grup Tambang & Air Gemudi, Guizhou. Sebanyak 83 pekerja tambang sedang bekerja di lorong tambang, dan 58 pekerja selamat. Jiang Liangquan, kepala tim penyelamat, mengatakan 21 mayat telah dikeluarkan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang. "Empat orang yang hilang mungkin tertimbun batu." Ia menyatakan upaya pertolongan menghadapi kesulitan akibat tebalnya gas beracun di lorong. Perusahaan tambang tersebut melaporkan hasil tahunan sebanyak 450.000 ton. Sementara itu, upaya pencarian dan pertolongan masih berlangsung untuk menemukan 18 pekerja tambang yang masih terjebak akibat tragedi aliran lumpur dan batu yang terjadi pada Senin (11/3) di Provinsi Heilongjiang di bagian timur-laut China. Kecelakaan itu dilakukan terjadi pada pukul 14.30 waktu setempat, di Tambang Batu Bara Zhenxing di Kota Hegang. Sebanyak 25 orang terjebak dan hanya tujuh di antara mereka telah diselamatkan. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013