Bojonegoro (AntaraJatim) - Harga bawang putih di Bojonegoro menembus Rp60 ribu/kilogram yang sehari lalu Rp40 ribu akibat naiknya harga dari pemasok asal Surabaya, juga berkurangnya pasokan bawang putih di daerah setempat. "Kenaikan harga bawang putih sejak sehari lalu terjadi hanya dalam setengah hari rata-rata Rp5 ribu per kilogramnya," kata seorang pedagang pracangan di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Supinah, Minggu. Hal itu dibenarkan pedagang lainnya juga di pasar setempat, Murtini yang mengaku, hanya bisa memperoleh bawang putih dari Surabaya 5 kilogram/hari, padahal dalam kondisi normal bisa memperoleh 20 kilogram/hari. "Biasanya saya selalu memiliki stok bawang putih 20 kilogram, tapi saat ini hanya tinggal sekitar 5 kilogram," kata Murtini. Menurut Supinah, naiknya harga bawang putih di pasar setempat mengikuti harga pengambilan bawang putih dari pemasok asal Surabaya. "Harga bawang putih di Pasar Kalitidu, Kecamatan Kalitidu sama saja dengan di sini," kata seorang pedagang makanan Bojonegoro, Lian, yang sedang membeli bawang putih di pasar setempat. Baik Supinah maupun Murtini, juga pedagang pracangan lainnya, Tri Kamal, memperkirakan, harga bawang putih masih berpeluang naik. "Kabarnya di negara penghasil bawang putih China dan Taiwan produksinya berkurang karena faktor cuaca, yang kemungkinan harga bawang putih masih akan naik," jelas Supinah. Lebih lanjut Supinah menjelaskan, kenaikan harga bawang putih juga diiringi kenaikan harga bawang merah yang semula Rp22 ribu/kilogram, naik menjadi berkisar Rp32 ribu- Rp35 ribu/kilogram, sejak sepekan lalu. "Bawang merah ini produksi lokal Bojonegoro dan Nganjuk," kata seorang pemasok bawang merah di pasar setempat, Yadi. Mengenai harga bawang merah, menurut Yadi, kemungkinan akan turun, sebab ada informasi bawang merah impor akan masuk ke Jatim. "Biasanya kalau bawang merah impor masuk harga bawang merah akan turun," jelas Yadi. Di Jakarta, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan 16 Surat Persetujuan Impor (SPI) bawang putih yang nantinya diharapkan mampu menekan harga., pada 7 Maret. Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina, bawang putih tersebut akan diimpor dari China dan India dan memakan waktu kurang lebih dua minggu untuk sampai ke pasar. "Kenaikan harga bawang putih akibat kurangnya suplai dan kurangnya produksi yang diakibatkan oleh cuaca buruk," jelas Sri. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013