Surabaya - Bulog Divisi Regional Jawa Timur menyatakan cuaca buruk bukan menjadi faktor penghambat untuk menyerap gabah petani yang pada 2013 diproyeksikan sebesar 1,1 juta ton. Kepala Bulog Divisi Regional Jawa Timur, Rusdianto, saat dihubungi di Surabaya, Kamis, mengatakan target penyerapan tahun ini lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2012 sebanyak 1.097.493 ton, sedangkan secara nasional serapannya mencapai 3,7 juta ton pada periode sama. "Sementara, pada tahun 2011 serapan kami minim atau mencapai 411.762 ton. Penyebabnya saat itu harga di pasar nasional sangat tinggi," ujarnya. Terkait upaya merealisasi target penyerapan, kata dia, Bulog siap melakukan serangkaian langkah seperti yang diterapkan pada tahun lalu. Tindakan itu misalnya Strategi Dorong Tarik dengan mendorong gabungan kelompok tani. "Lalu, menerapkan Jaringan Semut yakni melaksanakan terobosan tertentu melalui jalinan kerja sama dengan pengusaha penggilingan yang skalanya kecil. Kami juga berupaya mencari jaminan pasokan dari mitra dan pedagang," katanya. Bahkan, tambah dia, guna mengantisipasi pengaruh cuaca buruk terhadap penyerapan gabah petani pihaknya akan bekerja sama dengan unit pengeringan gabah. "Kami yakin upaya itu tidak akan berdampak pada kenaikan harga beras selama tahun 2013. Apalagi, pada tahun lalu di Jatim sudah terjadi kenaikan harga 5 persen dibandingkan pada kondisi normal," katanya. Secara terpisah, Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Jatim, Akhmad Nur Falakhi, menyatakan, dukungannya agar Bulog bisa menyerap gabah petani sesuai target tahun 2013. "Keyakinan itu karena pemerintah melalui Dinas Pertanian Jatim berkomitmen menyalurkan bantuan cadangan benih daerah yakni sebesar 25 ton per hektare," katanya. Alokasi benih tersebut, lanjut dia, direalisasi sebagai solusi bagi petani di Jatim mengingat sampai saat ini kondisi cuaca semakin tidak menentu. "Bantuan benih itu juga disalurkan guna mengantisipasi sejumlah permasalahan yang dialami petani baik bencana kekeringan dan banjir yang terjadi di beberapa daerah," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013