Bojonegoro- PMI Cabang Bojonegoro akan mengusulkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menerapkan sekolah siaga bencana (SSB) di semua lembaga pendidikan agar para siswa memiliki bekal kesiapsiagaan menghadapi bencana. "Kalau memang SSB di tiga SDN di Kecamatan Balen dinilai berhasil segera diusulkan ke disdik agar bisa diterapkan di lembaga pendidikan lainnya," kata Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro Sukoha Widodo, Kamis. Apalagi, lanjutnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah mengeluarkan surat instruksi kepada semua lembaga pendidikan di Indonesia agar membekali para siswa dalam masalah kebencanaan. "Berbagai bencana yang terjadi tidak bisa dihindari, ya harus digauli," ujarnya. Ia menjelaskan, pihaknya bekerja sama dengan Palang Merah (PM) Norwegia sudah menerapkan SSB di SDN Pilanggede I di Desa Pilanggede, SDN Mulyorejo II di Desa Mulyorejo dan SDN Sarirejo I di Desa Sarirejo, semuanya di Kecamatan Balen sejak setahun lalu. Pelaksanaan SSB, lanjut dia, dilakukan dengan merekrut 30 siswa di masing-masing SDN yang kemudian mendapatkan pelatihan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat (KBBM). "Para siswa yang sudah memperoleh pelatihan KBBM berkewajiban meneruksan kepada para siswa lainnya," ucapnya. Kegiatan yang dilakukan para siswa, jelasnya, meliputi pengenalan daerah genangan banjir di daerah setempat, peta evakuasi, juga berbagai masalah mengenai banjir hingga melakukan evakuasi warga korban banjir. "Di SSB tiga SDN ini para siswanya tidak hanya menerima pelatihan mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, tapi juga bencana yang lainnya seperti tanah longsor, kebakaran," paparnya. Lebih lanjut ia menjelaskan, pelatih SSB di tiga SDN di Kecamatan Balen dari anggota Palang Merah Remaja (PMR) yang sebelumnya sudah memperoleh pelatihan KBBM dari PMI dan PM Norwegia. "Prinsip SSB membekali para siswa dalam menghadapi bencana untuk memperkecil resiko," jelas dia. Ketua PMI Cabang Bojonegoro, Herry Sudjarwo dan Camat Balen, Amis Syahid yang dihubungi terpisah mendukung penerapan SSB mengingat wilayah setempat selalu menjadi langganan banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang. "Kita jelas mendukung penerapan SSB juga KKBM di seluruh desa di Bojonegoro. Apalagi, pelaksanaannya memperoleh pendanaan dari PM Norwegia," papar Herry Sudjarwo, yang juga Kepala Dinas Pendapatan Daerah Pemkab Bojonegoro itu.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013