Bojonegoro - Seorang ibu warga Desa Mulyorejo, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Bariyah (30) melahirkan seorang bayi laki-laki di lokasi pengungsian korban banjir luapan Bengawan Solo di desa setempat, Kamis. "Bayi laki-laki yang dilahirkan Bariyah diberi nama Sulajir yang artinya 'kesusu lahir pas banjir' (tergesa-gesa lahir ketika banjir)," kata petugas Posko Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) di Desa Mulyorejo, Kecamatan Balen, Mahrus Ali. Bariyah ditolong sejumlah warga yang tergabung di Posko Sibat Mulyorejo dari rumahnya melewati genangan banjir luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa dengan memanfaatkan perahu bambu menuju lokasi pengungsian di balai desa setempat. Ia yang kondisinya mengalami pendarahan kemudian dibawa ke Puskesmas Pembantu Desa Mulyorejo, yang lokasinya bersebelahan di balai desa setempat. "Satu ibu lainnya di lokasi pengungsian yang bernama Yuli (30) juga mengandung, tapi belum melahirkan," jelas petugas Posko Sibat lainnya Arif Mustaqim. Sesuai data di Posko Sibat di Desa Mulyorejo, warga yang mengungsi akibat meluapnya Bengawan Solo di desa setempat sebanyak 218 jiwa, di antaranya ada sejumlah orang tua dan anak-anak. "Tidak ada korban jiwa," ucap Arif. Itulah antara lain gambaran simulasi rencana "kontijensi" (renkon) kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat (KBBM) yang digelar PMI Cabang Bojonegoro, bekerja sama dengan Palang Merah (PM) Norwegia di Desa Mulyorejo. Selain itu, dalam simulasi juga diperagakan petugas Posko Sibat yang menerima laporan naiknya air Bengawan Solo melalui alat komunikasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro. Sesuai laporan naiknya air Bengawan Solo di daerah hulu, petugas Posko Sibat kemudian menyiapkan 90 warga yang menjadi anggota Sibat dari Desa Mulyorejo, Sarirejo dan Pilanggede untuk melakukan langkah-langkah antisipasi mulai membuka dapur umum hingga melakukan evakuasi warga. Menurut Sekretaris PMI Cabang Bojonegoro, Sukoha Widodo simulasi renkon KBBM melibatkan sekitar 350 warga asal tiga desa, termasuk sebanyak 90 warga yang sudah pernah memperoleh pelatihan KBBM kerja sama PMI dan PM Norwegia sejak 1 tahun lebih. "Sesuai jadwal pelatihan KBBM di tiga desa ini berakhir Mei 2013 ini," jelas dia. Simulasi di desa tepian Bengawan Solo disaksikan Kepala BPBD Bojonegoro Kasiyanto, Ketua PMI Cabang Bojonegoro Herry Sudjarwo, Camat Balen, Amir Syahid dengan jajarannya dan warga masyarakat di desa setempat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013