Bogor - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis target MDG's tentang sanitasi akan tercapai pada 2015 karena sampai akhir tahun lalu sudah dalam posisi 55,6 persen dari 62,4 persen yang dicanangkan. "Dengan masih waktu ada tiga tahun maka per tahun targetnya sekitar 2,5 persen. Kami yakin target tersebut dapat dicapai," ujar Kasubdit Persampahan dan Drainase Bappenas, Laisa Wahanudin, di sela dialog Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Bogor, Jawa Barat, Rabu. Pemerintah pusat yakin karena sampai saat ini masyarakat mulai berubah dalam upaya menangani sanitasi, seperti tidak buang sampah sembarangan, tidak buang air besar sembarangan serta upaya kegiatan kesehatan lingkungan lainnya. Menurut dia, dengan menjadikan buang sampah pada tempatnya sebagai budaya maka tingkat kesadaran masyarakat semakin tinggi. Apalagi, lanjut dia, ditambah berbagai program pemerintah sebagai bentuk kesehatan lingkungan. "Kami harap masyarakat semakin mengerti pentingnya sanitasi untuk kesehatan lingkungan dan menjadikannya sebagai kebutuhan," kata pria yang akrab disap Udin tersebut. Untuk mencapai kesuksesan program MDG's tentang sanitasi, pihaknya berharap pemerintah daerah ikut terlibat dan bersama-sama lembaga peduli lingkungan menyadarkan warganya. Selain itu, peran eksekutif dan legislatif diharapkan membantu tercapainya program MDG's sesuai target. Bahkan, lanjut dia, media juga sangat besar perannya untuk mempengaruhi masyarakat. Sementara itu, pemerintah pusat sejak 2009 juga menggiatkan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan percepatan pembangunan sektor sanitasi dalam rangka pencapaian target RPJMN 2010-2014 dan MDG's 2015. Program ini, kata Udin, setidaknya melibatkan 330 Kota/Kabupaten di 33 provinsi yang termasuk dalam kategori rawan sanitasi. Pelaksanaannya secara terintegrasi dari pusat hingga ke daerah dengan melibatkan seluruh "stakeholder" dari kalangan pemerintah dan non-pemerintah di seluruh tingkatan. "Program PPSP diarahkan untuk menciptakan lingkungan kondusif yang dapat mendukung terciptanya percepatan pembangunan sanitasi melalui advokasi, perencanaan strategis, dan implementasi yang komprehensif dan terintegrasi," katanya. Ia juga menjelaskan, perencanaan strategis terkait pembangunan sanitasi yang kemudian lebih dikenal dengan Strategi Sanitasi Kota/Kabupaten (SSK), disusun oleh pemerintah daerah dan diharapkan menjadi perencanaan pembangunan sektor sanitasi di daerah, sehingga pembangunan sektor sanitasi berkelanjutan bisa terjamin. "Targetnya yakni terbebas dari buang air besar sembarangan, pelaksanaan praktik 'Reduce-Reuse-Recycle' atau mengurangi pemakaian-memakai kembali-daur ulang sampah dan peningkatan TPA menjadi 'sanitary landfill', serta pengurangan genangan air di 100 wilayah perkotaan seluas 22.500 hektare," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013