Gresik - Kabupaten Gresik yang secara geografis terletak di wilayah pantai utara (utara) membawa keuntungan tersendiri bagi wilayah itu, sebab di wilayahnya banyak ditemukan jenis makanan laut yang memiliki nilai protein tinggi. Sebut saja kerang simping yang berbentuk pipih atau tipis. Kerang simping di wilayah itu bukanlah makanan yang istimewah menurut warga setempat, bahkan sudah dijadikan sebagai camilan atau makanan ringan. "Masyarakat di wilayah pesisir biasanya menikmati kerang simping dengan dua pola penyajian, yakni secara mentah dan dibuat dalam bentuk keripik," tutur Farah, salah satu warga yang mengaku "doyan" menikmati kerang secara mentah ini. Menikmati kerang simping secara mentah seperti layaknya orang Jepang, malah membuat masyarakat setempat merasa nyaman, sebab mereka menganggap kerang simping adalah paling aman dikonsumsi secara mentah dan terasa gurih. "Kami anggap kerang simping merupakan kerang yang paling aman untuk dikonsumsi mentah, selain daging kerang yang cukup gurih, juga baik bagi kesehatan," kata Farah. Sementara Fardyyatul Jufriyah (23) warga Bedilan mengaku bila dia dan keluarganya sanggup makan puluhan kerang simping, bahkan merupakan camilan favorit keluarga karena mereka menganggap sumber protein yang tinggi. "Hasil laut dan sejenisnya memang perlu untuk dimakan secara mentah, sebab bisa menjaga kondisi tubuh karena kandungan proteinnya tinggi," ucapnya. Untuk mendapatkan kerang simping, Fardyyatul mengaku tidak bisa setiap hari, sebab hanya bisa ditemukan bila lagi musim. "Tidak semua bulan kerang simping mudah diperoleh, sebab untuk mendapatkannya hanya bisa dilakukan pada pertengahan tahun atau sekitar Juni," katanya. Unrtuk harga, biasanya Rp500/10 biji untuk jenis kerang simping kecil, dan untuk ukuran besar harganya bisa mencapai Rp1000/3 biji kerang. Apakah anda tertarik menimkati camilan kerang simping secara mentah..?, "silahkan tunggu bulan Juni, dan datang ke wilayah pesisir Kabupaten Gresik.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013