Madiun - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun, Jatim, mengimbau warga di Dusun Sempu, Desa Padas, Kecamatan Dagangan, mewaspadai longsor susulan yang rawan terjadi di lereng Gunung Wilis setelah tebing wilayah setempat longsor pada Selasa (19/2). Adapun tebing yang longsor panjangnya mencapai lebih dari 100 meter. Bahkan, tanah di sekitar tebing yang longsor tersebut ambles dan retak-retak sehingga rawan terjadi longsor susulan jika hujan deras mengguyur kawasan sekitar. Selain itu, tebing yang longsor tersebut juga hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah warga. "Untuk itu, kami meminta warga Dusun Sempu di Desa Padas, Kecamatan Dagangan, agar selalu waspada jika hujan deras melanda, sebab rawan terjadi longsor susulan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Ahmad Nuryanto, Kamis. Menurut dia, setelah kejadian longsornya tebing di lereng Gunung Wilis pada Selasa (19/2) lalu, sejumlah warga yang diungsikan ke rumah tokoh masyarakat dan kantor desa setempat, telah kembali ke rumah masing-masing. Warga diminta untuk mengungsi kembali ke tempat yang lebih aman jika sirine alat pendeteksi dini bencana tanah longsor yang dipasang di wilayah setempat berbunyi. "Petugas BPBD Kabupaten Madiun telah melakukan simulasi pada waktu lalu, sehingga warga tidak bingung lagi jika sewaktu-waktu longsor kembali terjadi," kata dia. Nuryanto mengaku sejauh ini jumlah warga yang rawan terdampak bencana tanah longsor di wilayah setempat mencapai 53 kepala keluarga (KK) atau sekitar 200 orang lebih. Mereka sebelumnya diungsikan ke tempat yang lebih aman. "Jumlah tersebut bisa bertambah lagi, sebab BPBD Kabupaten Madiun akan melakukan pendataan ulang berapa kira-kira jumlah warga yang rumahnya terdampak langsung dengan bencana tanah longsor," terang dia. Pihaknya menambahkan, BPBD Kabupaten Madiun telah menyiapkan dapur umum, obat-obatan, dan peralatan darurat lainnya guna mengantisipasi jika sewaktu-waktu longsor susulan terjadi. "Penanganan untuk jangka pendek adalah tanggap bencana jika sewaktu-waktu longsor terjadi. Pemkab Madiun melalui BPBD juga telah memberikan bantuan paket sembako, mi instan, dan bantuan standar lainnya atas bencana longsor kemarin," tambah Nuryanto. Sementara, Kepala Bagian Humas dan Protokol Kabupaten Madiun Heri Supramono mengatakan, penanganan untuk jangka panjang bagi warga rawan terdampak bencana longsor tersebut adalah dengan program transmigrasi. "Pemkab Madiun sudah menawarkan kepada para warga ini untuk ikut program transmigrasi, namun mereka belum ada jawaban. Jika bersedia, mereka akan diberangkatkan bertransmigrasi pada tahun depan," kata Heri. Sebelumnya, tebing di lereng Gunung Wilis sepanjang 100 meter masuk wilayah petak 15, RPH Nglengko, BKPH Wilis Utara, KPH Lawu DS, mengalami longsor. Akibatnya, jembatan penghubung antardesa di wilayah setempat roboh dan mengancam sejumlah rumah warga desa setempat. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013