Jakarta - Sebanyak lebih dari 35 ribu program jahat baru mulai terdeteksi mengancam perangkat berbasis android sampai akhir 2012.
"Para spesialis Kaspersky Lab mendeteksi ada lebih dari 35 ribu program jahat baru untuk perangkat Android pada 2012, ini berarti sekitar enam kali lebih banyak dibanding tahun sebelumnya," kata Petr Merkulov, "Chief Product Officer" Kaspersky Lab., di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, tren peningkatan sepertinya akan berlanjut tahun ini, sementara program-program jahat akan menjadi semakin kompleks dan berbahaya.
Selain itu, kata dia, android jelas merupakan target paling populer karena hampir 99 persen dari seluruh ancaman mobile yang dideteksi Kaspersky Lab pada 2012 didesain untuk menyerang "smartphone" dan "tablet android".
"Ada banyak alasan untuk memperkirakan bahwa jumlah perangkat Android akan bertumbuh di 2013 ini, begitu pula dengan jumlah aplikasi berbahaya yang menyasar Android. Ini berarti permintaan akan 'solusi mobile security' juga ikut meningkat," tuturnya.
Selain ancaman malware, pengguna smartphone dan tablet sering kehilangan informasi personal penting bukan karena hal yang berkaitan dengan teknologi atau canggih.
Menurut survei yang dilakukan O+K Research pada 2012, 14 persen pengguna smartphone mengalami kehilangan perangkat atau dicuri orang.
"Inilah mengapa sebuah solusi keamanan mobile, selain harus bisa memberikan perlindungan terhadap malware dan berbagai serangan lainnya, juga harus bisa mencegah agar data penting dan rahasia tidak jatuh ke tangan yang salah, dan Kaspersky Mobile Security mampu memberikan keduanya," ucapnya.
Pihaknya menawarkan Kaspersky Mobile Security Kaspersky Lab yang telah di-"update" yang memberikan perlindungan andal atas data personal pengguna dari ancaman "cyber", dan jika smartphone hilang atau dicuri.
Ia mengatakan, saat ini, kebanyakan pengguna memahami pentingnya "software" (perangkat lunak) keamanan untuk komputer pribadi mereka, namun biasanya tidak menyadari bahwa tablet dan smartphone sebenarnya adalah komputer berukuran kecil, yang juga membutuhkan perlindungan dari malware dan penjahat cyber.
"Seiring dengan semakin banyaknya pengguna smartphone dan tablet yang mengakses akun bank dan belanja online dari smartphone dan tablet mereka, para penjahat cyber kini melihat malware mobile sebagai cara mudah untuk menyerang perangkat yang tak terlindungi dan mengambil untung dari situ," paparnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013